Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena El Nino berpotensi memberikan dampak negatif pada inflasi tahun ini, khususnya pada inflasi komponen harga bergejolak atau volatile food.
Ekonom Senior Bank DBS, Radhika Rao, mengatakan, fenomena El Nino perlu diwaspadai oleh Pemerintah Indonesia, sebab inflasi sudah berada di target sasaran Bank Indonesia, dengan adanya fenomena tersebut inflasi masih fluktuatif dan bisa meningkat kembali.
“El Nino adalah risiko yang harus diwaspadai, tetapi ketika kita melacak inflasi Indonesia, ternyata inflasi yang fluktuatif,” tutur Radhika dalam media briefing, Jumat (7/7).
Baca Juga: Warga Korea Selatan Panic Buying Garam, Apa Pemicunya?
Meski begitu, saya menilai sejauh ini selama delapan hingga sembilan bulan terakhir fenomena El Nino tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kondisi inflasi di Indonesia.
Di samping itu, Radhika juga berpendapat, pemerintah Indonesia sudah menyiapkan antisipasi dan langkah yang kuat untuk menghadapi fenomena ini.
Dia juga mengapresiasi pemerintah Indonesia yang sudah menyiapkan antisipasi fenomena El Nino dengan melakukan impor beras agar stabilitas pangan dalam negeri tetap terjaga.
Baca Juga: Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Terjadi Hujan Sedang-Lebat
“Mereka (pemerintah Indonesia) sudah mulai mengimpor beras. Hal-hal ini akan menjaga harga tetap menahan harga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Radhika meramal, kondisi inflasi Indonesia pada Agustus hingga September akan turun ke bawah 3%. Sementara pada akhir tahun ini akan berada di atas level 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News