kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek Perang Rusia dan Ukraina, Waspadai Kenaikan Harga Pangan


Kamis, 24 Februari 2022 / 20:20 WIB
Efek Perang Rusia dan Ukraina, Waspadai Kenaikan Harga Pangan
ILUSTRASI. A farmer harvests wheat in Marquion, France, July 18, 2017. Efek Perang Rusia dan Ukraina, Waspadai Kenaikan Harga Pangan


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Central Asia David Samual memproyeksikan inflasi di Februari 2022 akan berada pada kisaran 0,24% month to month (mtm) atau 2,32% year on year (yoy).

Hal ini dikarenakan ada beberapa harga komoditas terutama pangan yang mulai mengalami peningkatan, seperti harga daging ayam, cabai rawit hijau, daging sapi, cabai rawit merah dan lainnya.

“Jadi harga beberapa barang komoditas pangan kan naik, sebenarnya seperti harga minyak goreng juga walaupun harga patokannya rendah tetapi memang di beberapa pasar masih relatif langka dan kalau ada ditawarkan dengan harga lebih tinggi,” ujar David kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).

Baca Juga: Ekonom Bank Permata Prediksi Inflasi pada Februari di Kisaran 0,3%

Kemudian, kenaikan harga LPG menurutnya juga akan berpengaruh kepada harga pangan. Namun, pada Februari 2022 ini kenaikan harga komoditas yang disebabkan oleh konflik Rusia dan Ukraina belum terlihat. Namun dirinya memprediksi akan terjadi di Bulan Maret mendatang.

“Jadi dampak dari serangan Rusia ini belum kelihatan di bulan Februari, baru akan terlihat pada bulan Maret,” katanya.

David menambahkan bahwa rupiah juga sedikit melemah serta harga energi global dan gas mulai melonjak. Hal ini juga akan berdampak kepada harga pupuk. Mengingat Rusia merupakan negara penghasil pupuk cukup besar karena menguasai 30% pasar pupuk dunia.

Baca Juga: Naik Mulai 26 Februari 2022, Berapa Tarif Baru Tol Dalam Kota?

Kemudian akibat konflik tersebut, harga pangan seperti jagung dan gandum juga akan naik karena jagung sendiri banyak diproduksi oleh Rusia dan Ukraina.

Oleh sebab itu, David memperkirakan konflik Rusia dan Ukraina akan terlihat dampaknya mulai Maret mendatang yang tentu saja akan berpengaruh terhadap harga pangan di bulan Ramadan. “Jadi harus diwaspadai dampaknya ke harga pangan mulai Maret mendatang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×