Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan pada Februari 2022 masih akan terjadi inflasi bulanan, 0,2% hingga 0,3% month on month (mom) atau secara tahunan sebesar 2,28% hingga 2,38% year on year (yoy).
Meski begitu, menurutnya, inflasi di Februari ini masih berada pada zona positif, meskipun lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun, Josua bilang, jika dilihat dari komponen komoditas bahan pangan, sebagian bahan pangan cenderung mengalami deflasi, di antaranya adalah daging ayam, telur ayam, cabai rawit, dan juga minyak goreng.
Baca Juga: Menakar Arah Pergerakan IHSG di Tengah Memanasnya Konflik Rusia-Ukraina
Sementara itu beberapa komoditas cenderung mengalami perlambatan inflasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Hanya komoditas bawang putih yang secara rata-rata mengalami peningkatan harga dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).
Bahan pangan lainnya, seperti tahu dan tempe diperkirakan akan juga meningkat harganya di bulan ini, akibat aksi beli dari kedelai global oleh Tiongkok. Di sisi lain, inflasi diperkirakan meningkat dari sisi inflasi inti, di mana di dalamnya termasuk juga dipengaruhi oleh harga emas.
Josua memaparkan, harga emas dalam 1 sampai 2 minggu terakhir di Februari ini cenderung mengalami peningkatan. Ini karena sentimen risk-off yang mendorong kenaikan harga emas global.
Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Memperumit Jalan Bagi ECB Keluar dari Suku Bunga Negatif