kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Edo Diminta Membantu Tugas Negara


Selasa, 08 Desember 2009 / 12:44 WIB


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Salah satu eksekutor yang sebelumnya mangkir sidang, yakni Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo, hari ini (8/12) hadir sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam sidang Antasari itu Edo mengaku, Jerry Hermawan Lo meminta dirinya berkunjung ke rumahnya. Jerry meminta bantuan terkait rencana mengawasi seseorang yang kemudian diketahui Nasrudin Zulkarnain. "Saya datang ke rumah Jerry pada Februari, jam 23 malam," ujar Edo. Pertemuan tersebut dilakukan selama 30 menit yang ditemani juga oleh Wiliardi Wizard.

Dalam pertemuan, Jerry bilang sudah berkomunikasi dengan Wiliardi bahwa ada tugas negara yang harus dilaksanakan. Bahkan Jerry mengatakan orang ini, Nasrudin, sudah diawasi pihak kepolisian. Dalam pertemuan tersebut juga disodorkan amplop berisi data-data target. "Saya bilang, pikir-pikir dulu karena ini berat," katanya.

Namun, Jerry terus mendesak dengan alasan bahwa target harus diawasi selama 24 jam. Pengawasan tersebut sangat tidak mungkin dilakukan petugas polisi. "kita minta orang sipil yang bisa awasi 24 jam, kalau petugas kan terbatas waktunya," ujar Edo menirukan ucapan Jerry.

Edo bilang, dia pernah bertemu Wiliardi di Mabes Polri. "Tolonglah bantu. Ini juga untuk karier saya," ujar Edo menirukan ucapan Wiliardi. Ia mengaku mendapat dana operasional awal Rp 100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×