Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
AMBON. Hanya berselang sehari pasca diumumkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, harga BBM jenis premium di tingkat pengecer di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, langsung naik selangit.
Di Kota Bula, Ibu Kota Kabupaten SBT, harga premium ditingkat pengecer dijual dengan harga Rp 13.000 per liter, sebelum diumumkan premium dijual dengan Rp 10.000 per liter. Kenaikan signifikan terjadi di kecamatan Gorom dan Kecamatan Tutuktolu, di dua kecamatan ini harga premium dijual pengecer dengan harga per liter Rp 17.000.
“Kalau di Kota Bula harga premium naik dari Rp 10.000 per liter menjadi Rp 13.000 per liter. Yang paling tinggi itu di Kecamatan Tutuktolu dan Kecamatan Bula yang naik menjadi Rp 16.000 – Rp 17.000 per liter,” ujar Yaman Hart, warga Bula saat dihubungi, Selasa (18/11/2014).
Yaman mengaku jauh sebelum kenaikan harga BBM diumumkan, harga premium di Kecamatan Tutuktolu dan Kecamatan Gorom sudah mencapai Rp 13.000 per liter. ”Kalau harga bensin sebelum dinaikan itu harganya di Gorom dan Tutuktolu dijual dengan harga Rp 13.000 per liter,” ujar dia.
Selain di tiga kecamatan itu, kenaikan harga premium juga terjadi di sejumlah kecamatan lainnya di SBT yakni di kecamatan Werinama, Kecamatan Siwalala Kecamatan Seram Timur, Kecamatan Wakate dan sejumlah kecamatan lainnya.
“Kalau di sini setelah diumumkan harga premium langsung naik Rp 15.000 per liter,” kata Muhamad Rumalutur, warga Geser Kecamatan Seram Timr.
Meski mengeluhkan kenaikan harga BBM yang terbilang tinggi di tingkat pengecer, namun warga mengaku dapat memaklumi hal tersebut. ”Mau apalagi sudah diumumkan dan kita hanya bisa pasrah kalau harganya ditingkat pengecer juga naik, itu karena mereka juga mengeluarkan ongkos yang banyak dengan menyebrangi pulau untuk mendatangkan BBM di sini,” ujar Karim Kolatlena warga Kecamatan Wakate. (Rahmat Rahman Patty)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News