kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.500   -28,00   -0,18%
  • IDX 7.773   12,54   0,16%
  • KOMPAS100 1.208   3,04   0,25%
  • LQ45 961   0,40   0,04%
  • ISSI 235   0,74   0,31%
  • IDX30 494   0,63   0,13%
  • IDXHIDIV20 593   0,16   0,03%
  • IDX80 138   0,40   0,29%
  • IDXV30 142   0,32   0,22%
  • IDXQ30 164   0,16   0,10%

DVI: Tidak ada luka bakar pada korban AirAsia


Selasa, 06 Januari 2015 / 13:21 WIB
DVI: Tidak ada luka bakar pada korban AirAsia
ILUSTRASI. Promo KFC hemat sediakan 2 menu pengganjal perut, yakni KFC Attack dan Chaki Meal BT21, cocok untuk para pelajar


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

SURABAYA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) tidak menemukan luka bakar pada korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan. "Tak ada luka bakar sedikit pun," ujar Direktur Eksekutif DVI Komisaris Besar Anton Castelani kepada Kompas.com di kompleks Mapolda Jawa Timur, Selasa (6/1/2015).

Meski kronologi detail soal jatuhnya pesawat belum diketahui, lanjut Anton, kondisi korban yang masih tergolong bersih tersebut membantah isu bahwa pesawat meledak di udara. "Nanti KNKT yang publikasikan soal proses kecelakaan, ya," ujar dia.

Anton melanjutkan, jasad yang ditemukan rata-rata mengalami tahap pembusukan tingkat lanjut. Semakin lama jasad ditemukan, tingkat pembusukannya semakin parah.

Tingkat pembusukan, kata Anton, sangat menentukan waktu yang dibutuhkan untuk identifikasi. Jika pembusukan baru memasuki tahap awal, tim bisa mengenali jasad hanya dengan pencocokan sidik jari.

"Jika sudah kurang sempurna, kita pakai pendeteksi lain, misalnya gigi dan DNA. Jadi, kita tidak perlu khawatir atas pembusukan ini. Tetap bisa diidentifikasi," ujar Anton.

Hingga Selasa pagi, tim DVI telah mengidentifikasi 13 dari 37 jasad yang berada di RS Bhayangkara Surabaya. Identifikasi tersebut berdasarkan pencocokan data antemortem dengan postmortem. Adapun total jumlah penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501 adalah 162 orang.

Kapolri Jenderal Pol Sutarman memastikan bahwa semua jenazah yang ditemukan dapat diidentifikasi. Dia mengatakan bahwa jenazah yang ditemukan belakangan butuh waktu identifikasi lebih lama daripada jenazah yang ditemukan lebih dulu.

"Untungnya data antemortem, khususnya DNA dan gigi, sudah semua kita kumpulkan dari keluarga. Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak teridentifikasi," ujar Sutarman. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×