kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dunia Kekurangan Peluru, Jokowi: Industri Pertahanan Punya Peluang Baik


Selasa, 25 Juli 2023 / 04:55 WIB
Dunia Kekurangan Peluru, Jokowi: Industri Pertahanan Punya Peluang Baik
ILUSTRASI. Presiden Jokowi berkunjung ke PT Pindad (Persero) untuk meninjau produksi alat utama sistem senjata sekaligus membahas besarnya potensi ekspornya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

INDUSTRI PERTAHANAN - Industri pertahanan Indonesia memiliki peluang yang baik di masa mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Jokowi, setiap produk yang dihasilkan dari industri pertahanan dalam negeri harus senantiasa dikembangkan lebih masif pada beberapa mendatang. Produk yang dimaksud antara lain peluru, kendaraan, hingga senjata.  

“Saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa industri pertahanan di negara kita memang memiliki prospek yang baik dan harus dikembangkan, baik yang berkaitan dengan peluru, baik yang berkaitan dengan kendaraan, baik yang berkaitan dengan senjata, semuanya karena permintaannya banyak,” ujar Presiden yang dikutip melalui siaran persnya saat mengunjungi  PT Pindad (Persero) di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada Senin (24/7/2023) seperti yang dilansir dari laman Infopublik.id.

Presiden juga menjelaskan, saat ini dunia sedang mengalami kekurangan peluru. Bahkan dalam setiap kunjungannya ke negara lain, ketersediaan peluru selalu menjadi topik yang dibahas antarpemimpin negara.

“Di setiap kunjungan saya ke negara lain, mereka selalu menanyakan mengenai yang berkaitan dengan barang ini, peluru. Dan sekarang dunia memang kekurangan peluru,” ungkap Presiden.

Baca Juga: Jokowi Sebut Pabrik PT Pindad akan Dipindahkan dari Bandung ke Subang

Oleh karena itu, Presiden minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain agar pengembangan PT Pindad (Persero) dapat berjalan dengan lebih cepat. 

Menurut Jokowi, produksi PT Pindad saat ini mengalami peningkatan setelah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah sebesar Rp 700 miliar melalui skema penyertaan modal negara (PMN).

“Sebelum diberi PMN produksi Pindad untuk peluru ini 275 juta peluru. Setelah kita beri PMN sebesar Rp 700 miliar, produksinya meningkat 415 juta peluru hampir 2 kali lipat karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kita berikan,” jelasnya.

Baca Juga: Bukan Endorse Capres: Ini Penjelasan Jokowi Ajak Prabowo dan Erick ke Pindad

Selain itu, pemerintah juga akan memindahkan pabrik PT Pindad (Persero) yang ada di Bandung ke kawasan industri di Subang secara bertahap. Hal tersebut turut dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan PT Pindad (Persero).

“Sehingga betul-betul memiliki sebuah lahan yang luas untuk pengembangan Pindad karena memiliki prospek yang sangat baik,” pungkas Presiden. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×