Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah mencapai 99%.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan proyek ini untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto yang ditargetkan bisa dicapai di tahun 2027.
"Progres fisik bendungan telah mencapai 99% dengan potensi suplai air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 hektare," kata Dody dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (3/1).
Dody berharap pada saat Bendungan Jlantah difungsionalkan sudah dapat tersambung dengan daerah irigasi di sekitarnya.
Ia bilang, salah satu tujuan pembangunan proyek ini agar dapat dioptimalkan untuk mengairi sawah-sawah masyarakat. Sehingga Indeks Penanaman (IP) bisa ditingkatkan menjadi 3 kali lipat masa tanam.
Baca Juga: Progres 80,2%, Bendungan Jragung Semarang Ditargetkan Rampung November 2025
Bendungan Jlantah didesain dengan tinggi 70 meter, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak 690 meter.
Kemudian, dengan luas genangan 50,45 ha, bendungan ini dapat menampung air hingga 10,97 juta m3 yang dapat dimanfaatkan sebagai suplai air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 ha dan 806 ha daerah irigasi yang sudah ada.
Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Adenan Rasyid mengatakan Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo sudah melakukan impounding Bendungan Jlantah pada 20 Desember 2024 lalu dan diharapkan pada 28 Februari 2025 air Bendungan sudah mencapai elevasi 685 meter.
"Ketika air di genangan sudah masuk ke intake (elevasi 662), air yang keluar dari outlet sudah langsung bisa didistribusikan ke jaringan irigasi untuk meningkatkan IP melalui bendung yang sudah ada di hilir bendungan," kata Adenan.
Baca Juga: Bendungan Jlantah Garapan Waskita Karya (WSKT) Ditargetkan Selesai Januari 2025
Selain untuk mendukung program swasembada pangan melalui suplesi air irigasi, Bendungan Jlantah juga berfungsi untuk menyediakan air baku sebesar 150 liter/detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 70,33 meter3/detik atau 51,26% dari debit banjir periode ulang 50 tahun dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW dan potensi pariwisata.
Selanjutnya: Kenaikan Harga Dikhawatirkan Menyuburkan Peredaran Rokok Ilegal
Menarik Dibaca: Wilayah Ini Hujan Petir, Cek Prediksi Cuaca Besok (4/1) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News