Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan anggaran sekitar Rp 12 triliun demi mendukung program swasembada pangan besutan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo mengungkapkan, di tahun 2025 pihaknya bakal memfokuskan pembangunan infrastruktur guna mendukung ketahanan pangan di Tanah Air.Bahkan, dirinya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melaksanakan program tersebut.
“Kalau dari kita sekitar Rp 12 triliun gitu. (Koordinasi dengan Mentan) dalam rangka mempersiapkan supaya 2025 bisa swasembada pangan lah kira-kira,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (6/12).
Baca Juga: Program Swasembada Pangan Melibatkan TNI AD
Dody menjelaskan, untuk mengejar swasembada pangan tersebut, program strategis yang telah dirancang pihaknya yakni terkait persiapan sarana perairan atau irigasi agar bisa mengaliri area persawahan yang disiapkan Kementan.
“Kalau kita kan cuma air doang, air mengucur ke sawah-sawahnya Pak Mentan. Kita fokusnya di (jaringan) irigasi. Sama menyelesaikan bendungan yang tersisa,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengaku bakal menyiapkan 2,3 juta hektare (ha) dalam mendukung program swasembada pangan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, untuk mengakselerasi pencapaian swasembada pangan, pihaknya bakal bekerja dengan cepat dan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Baca Juga: Dukung Swasembada Energi, Pertamina NRE Siapkan Peta Jalan Pengembangan Bioetanol
“Target kita, optimasi lahan (oplah) 851.000 hektare, cetak sawah 500.000 hektare, kemudian (lahan) eksisting di Pulau Jawa diperbaiki, irigasi tersier, sekunder, primer itu (ada) 1 juta hektare (jadi) total 2,3 juta hektare,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (5/12).
Amran menjelaskan, optimasi lahan atau oplah merupakan lahan di daerah rawa yang dahulu hanya bisa di tanam satu kali setahun, akan ditingkatkan pemanfaatannya menjadi tiga kali setahun. Menurutnya, itu bisa mempercepat terwujudnya swasembada pangan.
Upaya berikutnya, kata Amran, cetak sawah baru seluas 500.000 ha dan menormalisasi sistem irigasi tersier, primer dan sekunder dengan total 1 juta hektare lahan, pasalnya banyak irigiasi yang memerlukan perbaikan.
“Berikutnya adalah normalisasi irigasi tersiel primer sekunder 1 juta hektare. Itu di daerah existing, yaitu di dominasi Pulau Jawa, yang dulu tanam tiga kali, tapi karena salurannya tersumbat, kita perbaiki normalisasi sehingga bisa tanam kembali seperti sediakala,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amran menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan percepatan tersebut mulai akhir tahun 2024 ini, sehingga, di tahun 2025 target 2,3 juta ha lahan tersebut bisa terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News