CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Menilik Peran KKP Dukung Swasembada Pangan


Selasa, 12 November 2024 / 04:56 WIB
Menilik Peran KKP Dukung Swasembada Pangan
ILUSTRASI. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Sulistiyo. KKP turut andil dalam mendukung program swasembada pangan besutan Presiden Prabowo Subianto melalui sumber pangan biru.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) turut andil dalam mendukung program swasembada pangan besutan Presiden Prabowo Subianto melalui sumber pangan biru. Apalagi sektor kelautan dan perikanan punya potensi besar dalam mensukseskan target tersebut.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo menjelaskan, sumber pangan biru salah satunya ialah ikan. Di mana, komoditas ini merupakan sumber protein, nutrisi dan bahan baku pengolahan makanan lainnya.

Menurutnya, ini juga didorong dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 yang mencatat konsumsi protein nasional 53% berasal dari protein ikan.

“Sebagai negara kepulauan ini adalah kesempatan kita untuk lebih menggali sumber protein ini untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam diskusi bertema “Pangan Biru untuk Swasembada Pangan”, di Jakarta, Senin (11/11).

Baca Juga: KKP Usulkan Ikan Kaleng Jadi Bahan Makan Bergizi Gratis

Budi mengungkapkan, Indonesia dikatakan telah swasembada ikan, namun saat ini pihaknya tengah memetakan bagaimana hasil perikanan tersebut bisa mendukung program swasembada pangan.

Memang produksi ikan Tanah Air pada tahun 2023 tercatat mencapai 24,74 juta ton yang terdiri dari 7,77 juta ton hasil perikanan tangkap dan 16,97 juta ton hasil perikanan budidaya termasuk rumput laut.

Budi menuturkan, saat ini pihaknya juga tengah mengupayakan produk turunan dari rumput laut untuk menghasilkan biofertilizer sebagai pupuk pertanian. Menurutnya, ini bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Kami berharap dengan kebijakan swasembada pangan ini menjadi suatu pemicu untuk bagaimana mendorong pembuatan produksi pupuk dari rumput laut,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, pupuk dari rumput laut tersebut adalah bagian dari hilirisasi dari salah satu usaha binaan KKP yang berasal dari Bali.

“Produksi yang kami terima dari pelaku usaha tersebut 3.600 ton per tahun, ini bisa untuk memenuhi 120.000 hektare (Ha) lahan untuk kebutuhan pupuk, kalau kita melihat ketersediaan pupuk nasional masih sedikit,” ungkapnya.

Budi menyebut, pupuk tersebut telah diuji coba pada 131 titik lahan pertanian yang mendukung sektor tanaman padi dan sebagainya. Lebih lanjut, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mempromosikan pupuk dari rumput laut tersebut.

“Sudah diedarkan, mereka uji coba di daerah Bali kemudian di Sulawesi,” tandasnya.

Baca Juga: Dukung Swasembada Daging, Kemenhub Perkuat Konektivitas Kapal Ternak

Selanjutnya: Promo Tiket Spesial Akhir Tahun AirAsia, Jakarta - Lampung Mulai Rp 430.000

Menarik Dibaca: Promo KPR CIMB Niaga, Cashback 1% dari Plafond!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×