Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Partai Golkar Indra J Piliang menyusul barisan pendukung Jokowi-JK lainnya mundur dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Namun, dia menegaskan dirinya masih sebagai kader Golkar.
"Saya mengundurkan diri dari jabatan, sebagai ketua Balitbang DPP Partai Golkar dan Ketua Departemen Kajian dan Kebijakan," ujar Indra di sela-sela acara deklarasi Relawan Keluarga Nusantara Jokowi-JK di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (24/5) kemarin.
Dia menjelaskan keputusannya mundur sebagai pengurus itu lantaran berusaha menghormati Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang sudah memutuskan arah koalisi partainya ke Prabowo-Hatta. Meski sudah mundur dari pengurus, Indra memastikan dirinya tak akan mundur sebagai kader Golkar. Pasalnya, Indra mengatakan sudah 5 tahun dia menjadi kader Golkar.
"Kalau mundur, susah bagi saya, berarti saya enggak berpartai lagi. Saya ingin berpartai dan tetap di Golkar," katanya.
Lebih lanjut, Indra mengungkapkan alasannya mendukung duet Jokowi-JK lantaran JK adalah kader murni Partai Golkar. Menurutnya, di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, terdapat adanya klausul kewajiban partai mendukung kadernya.
"Dari dua pasangan capres-cawapres, hanya satu kader Golkar, yaitu pak JK. Dia nggak pernah keluar dari partai sekali pun enggak punya jabatan struktural," tuturnya.
Sebelumnya, gerbong pendukung Jokowi-JK ramai-ramai mundur dari posisinya di kepengurusan Partai Golkar. Mereka adalah Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Panjaitan dan Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Fahmi Idris. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung sebelumnya sudah mengingatkan agar para pengurus partainya untuk mengundurkan diri jika tetap membela kubu yang berseberangan dengan kebijakan partai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News