kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Duh! Masih ada warga tak tahu ada pemilu 2014


Rabu, 29 Januari 2014 / 17:35 WIB
Duh! Masih ada warga tak tahu ada pemilu 2014
ILUSTRASI. Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran HIV.


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014 tinggal sekitar 2 bulan lagi. Namun, berdasarkan hasil survei, masih ada warga yang berhak memilih, tetapi tidak tahu akan ada penyelenggaraan pemilu pada 2014.

"Dalam penelitian yang kami lakukan, diketahui sekitar 7% publik atau setara dengan 75 orang tidak mengetahui bahwa tahun ini akan dilaksanakan pesta demokrasi berupa pemilu legislatif (pileg)," kata peneliti senior Founding Fathers House (FFH), Dian Permata, pada diskusi dan paparan hasil survei bertajuk "Pengenalan Publik terhadap Partai Politik: Bagaimana Kualitas Pileg 2014?" di Kantor FFH, Jakarta Selatan, Rabu (29/1).

Dari hasil survei, 93% responden sudah tahu bahwa akan ada penyelenggaraan Pemilu 2014. Dari angka 93% itu, sebagian besar tidak tahu tanggal pemungutan suara atau mencapai 57,85% responden. Hanya 38,97% publik yang tahu persis bahwa pemungutan suara pemilu legislatif diselenggarakan pada 9 April 2014.

"Ada 2,05% publik mengatakan pemungutan suara pada 14 April, dan 1,12% tahunya (pemungutan suara) pada 19 April," katanya.

Survei dilakukan terhadap 1.070 responden yang memiliki hak pilih. Mereka dipilih secara random. Survei diselenggarakan pada 18 Desember 2013 hingga 25 Januari 2014. Angka kemungkinan salah (margin of error) penelitian lebih kurang 3%, sementara level kepercayaan sebesar 95%.

Dian berharap, hasil survei itu menjadi masukan bagi KPU agar bekerja lebih keras lagi untuk melakukan sosialisasi penyelenggaraan pemilu. "KPU, sebagai salah satu pemeran utama dalam menyukseskan Pileg 2014, harus 'kerja rodi' untuk mengejar serta meningkatkan pengetahuan publik tentang pelaksanaan hajat demokrasi ini," ujarnya. (Deytri Robekka Aritonang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×