kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kabut asap, udara di Pekanbaru berstatus bahaya


Senin, 10 Maret 2014 / 14:03 WIB
Kabut asap, udara di Pekanbaru berstatus bahaya
ILUSTRASI. Premier League - Manchester United v Arsenal - Old Trafford, Manchester, Britain - September 4, 2022 Manchester United's Marcus Rashford celebrates scoring their third goal with Scott McTominay, Bruno Fernandes and Raphael Varane. REUTERS/Craig Brough


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PEKANBARU. Warga Kota Pekanbaru, Riau tampaknya harus berhati- hati saat keluar rumah, Senin (10/3/2014) hari ini.

Pasalnya, kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru kekinian sudah masuk level bahaya, atau naik satu tingkat dari sebelumnya yang masih berada pada kategori tidak sehat.

Berdasarkan pantauan Dinas Kesehatan, Minggu (9/3), Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pekanbaru sudah lebih dari angka 300.

"Angka ini menunjukkan kondisi udara di Pekanbaru sudah pada tingkat berbahaya bagi kesehatan," ungkap Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Diskes Pekanbaru, Husri.

Dengan kondisi ini, maka udara sudah tidak baik bagi penderita penyakit yang diakibatkan asap. Karena, penyakit mereka berpotensi lebih serius. Sementara warga yang tubuhnya masih sehat akan mudah lelah.

Karena itulah, Husri menghimbau warga menghindari beraktivitas di luar rumah. Kalaupun harus keluar rumah, diminta menggunakan alat pelindung diri. Terutama masker. Disamping itu, warga juga disarankan banyak minum air putih.

Ia menjelaskan, per tanggal 6 Maret, Diskes mencatat penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Pekanbaru sudah mencapai 8.259 orang. Umumnya penderita tinggal di kawasan pinggiran. Dimana, intensitas kabut asap lebih banyak.

Sementara itu, terkait kondisi ini, Diskes mengaku sudah merekomendasikan kepada Dinas Pendidikan (Diskes) agar meliburkan siswa. Terutama siswa PAUD, Taman Kanak-kanak hingga kelas I sampai IV.

Karena di usia tersebut, anak memang rentan diserang penyakit yang dipicu asap. Menurut dia, libur direkomendasikan sampai tiga hari kedepan.

Saat ini, seluruh Puskesmas tetap disiagakan. Penyuluhan ke masyarakat juga ditingkatkan. Tujuannya, agar pemahaman masyarakat tentang akibat dari asap semakin banyak. (Hendra Efivanias)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×