kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh! Jumlah penduduk miskin Indonesia bertambah menjadi 26,42 juta orang per Maret


Rabu, 15 Juli 2020 / 14:27 WIB
Duh! Jumlah penduduk miskin Indonesia bertambah menjadi 26,42 juta orang per Maret
ILUSTRASI. JAKARTA,06/02-PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN. Warga berativitas di pemukiman nelayan kawasan Muara Angke, Jakarta, kamis (06/02). Angka kemiskinan Indonesia terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk miskin pada September


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bertambahnya jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang.

Angka tersebut naik 1,63 juta orang terhadap September 2019 dengan jumlah 24,79 juta orang dan juga naik 1,28 juta orang bila secara tahunan (yoy) terhadap Maret 2019 yang berjumlah 25,14 juta orang.

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, jika secara persentase, penduduk miskin bulan Maret 2020 mengalami kenaikan sebesar 9,78%. Angka tersebut naik 0,56% terhadap September 2019 yang sekitar 9,22%. Sedangkan, secara tahunannya juga naik 0,37% pada Maret 2019.

“jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang atau naik 1,28 juta orang jika dibandingkan dengan Maret 2019 secara yoy,” jelas Suhariyanto dalam konferensi daring, Rabu (15/7).

Baca Juga: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data

BPS juga merinci, total penduduk miskin itu disebabkan karena masih tingginya disparitas kemiskinan antara kota dan desa. Pada bulan Maret 2020, disparitas kemiskinan mengalami kenaikan 9,78% yang terjadi di perdesaan dan perkotaan.

Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2020 sebesar 7,38% dari sebelumnya 6,56% pada September 2019. Sedangkan penduduk miskin di perdesaan sekitar 12,82% dari sebelumnya 12,60% pada September 2019.

Adapun peningkatan jumlah kemiskinan di Indonesia juga diikuti dengan garis kemiskinan pada Maret 2020 yang sebesar Rp 454.652 per kapita per bulan dari sebelumnya sebesar Rp 440.538 per kapita per bulan pada September 2019.

“Selama September 2019 sampai Maret 2020, Garis Kemiskinan naik sebesar 3,20%,” tambahnya.

BPS juga mencatat, ada beberapa komoditas yang memberikan sumbangan besar pada garis kemiskinan pada Maret 2020 di perkotaan antara lain; beras berkontribusi 20,22%, rokok kretek filter berkontribusi 12,16%, telur ayam ras berkontribusi 4,30%, daging ayam ras berkontribusi 4,13%, dan mie instan berkontribusi 2,34%.

Baca Juga: Gara-gara corona, angka pengangguran tahun ini bisa naik 9 juta jiwa

Suhariyanto juga menjelaskan ada beberapa faktor terkait yang menyebabkan tingkat atau jumlah kemiskinan di Indonesia meningkat antara lain karena adanya kenaikan harga eceran beberapa komoditas pokok seperti beras, daging ayam, telur, gula pasir dan sebagainya.

Sejak September 2019 - Maret 2020 inflasi masih terkendali namun masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti ayam ras naik 5,53%, beras naik 1,78%, Minyak Goreng 7,06%, Telur Ayam Ras naik 11,10% dan Gula Pasir naik 13,35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×