kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.861   -65,45   -0,95%
  • KOMPAS100 994   -10,85   -1,08%
  • LQ45 769   -8,52   -1,10%
  • ISSI 219   -1,84   -0,83%
  • IDX30 398   -4,36   -1,08%
  • IDXHIDIV20 469   -6,31   -1,33%
  • IDX80 112   -1,17   -1,04%
  • IDXV30 115   -0,88   -0,76%
  • IDXQ30 129   -1,65   -1,26%

Dua proyek jalan tol yang dibiayai China terhambat


Senin, 06 Juni 2016 / 10:55 WIB
Dua proyek jalan tol yang dibiayai China terhambat


Reporter: Handoyo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Realisasi pembangunan dua proyek jalan tol yang didanai pinjaman dari China terhambat. Kedua ruas jalan tol tersebut adalah Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 58,50 kilometer (km) dan Manado-Bitung sepanjang 39 km. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Taufik Widjoyono mengatakan, penyebab terhambatnya pembangunan kedua proyek jalan tol itu adalah perubahan desain teknis terowongan di jalur tol Cisumdawu dan perubahan nama kontraktor di tol Manado-Bitung. 

Perubahan itu menyebabkan pinjaman untuk kedua proyek tersebut belum dapat dicairkan. "Aturan main pinjaman China, 10%-90%. 10% uang muka dari kita berbentuk rupiah murni dan 90% dari mereka (China). Ada implikasi (perubahan)," kata Taufik, akhir pekan lalu.

Sekadar catatan, untuk jalur tol Cisumdawu, total nilai kontrak pembangunannya mencapai Rp 3,169 triliun. Sementara proyek jalan tol Manado-Bitung total nilai investasinya sebesar Rp 1,128 triliun.

Sejatinya, ada empat proyek jalan tol yang pembiayaannya berasal dari pinjaman Exim Bank China. Selain Cisumdawu dan Manado-Bitung, dua ruas jalan tol lain adalah Balikpapan-Samarinda dan Solo-Ngawi-Kertosono.

Menurut Taufik, pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda dan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono tidak ada kendala. Dalam catatan KONTAN setidaknya investasi untuk ruas tol Balikpapan-Samarinda mencapai Rp 2 triliun, sedangkan untuk ruas tol Solo-Ngawi-Kertosono nilai investasinya Rp 3 triliun.

Sebelumnya Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-Pera, Hediyanto W Husaini mengharapkan seluruh pencairan pinjaman untuk proyek jalan tol tersebut bisa terselesaikan pada akhir Desember 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×