Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
Siap menjadi oposisi
Sementara itu, sebelumnya, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu (13/7), Prabowo menyatakan siap menjadi oposisi. Hal itu dikatakan Prabowo setelah pertemuan dengan Jokowi di FX Senayan, Jakarta Selatan. "Oposisi juga siap, check and balance siap," kata Prabowo.
Meski demikian, dalam pertemuan dengan Jokowi, Prabowo tak mengungkapkan sikap resmi yang diambilnya, apakah menjadi oposisi atau koalisi pemerintah. Prabowo menegaskan, kesatuan seluruh bangsa menjadi fokus utama. "Yang penting kita negara kita kuat, kita bersatu," tutur dia.
Pernyataan senada sempat disampaikan calon wakil presiden pendamping Prabowo, Sandiaga Uno, beberapa hari sebelumnya. Sandiaga Uno mengaku akan memberikan masukan kepada Prabowo Subianto untuk tetap menjadi oposisi pemerintah lima tahun ke depan.
Secara pribadi, Sandiaga mengambil sikap untuk tetap menjadi oposisi karena pemerintah membutuhkan check and balance, di mana fungsi pengawasan kinerja dan memberikan masukan kepada pemerintah tersebut dapat dijalankan oleh kelompok oposisi.
"Itu sikap pribadi. Keputusan akhir ada di Gerindra. Saya enggak bisa biara atas nama Gerindra atau nama lain tapi saya akan koordinasi dengan Prabowo," kata Sandiaga.
Peran oposisi penting
Peran oposisi dinilai penting untuk mengawasi kinerja pemerintah. Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Aria Bima mengatakan, kehadiran kelompok oposisi berguna bagi para pendukung pasangan calon nomor urut 01.
Selain mengawal jalannya pemerintah, lanjut Aria, kelompok oposisi dapat membantu para pendukung 01 dan masyarakat menagih janji yang disampaikan Jokowi-Ma'ruf. "Oposisi tidak hanya mengawal janji pemerintah tapi juga ikut membantu pendukung 01 agar supaya Jokowi-Kiai Ma'ruf tepat janji," kata Aria.
Aria mengatakan, Jokowi tak melarang adanya kelompok oposisi di pemerintahannya. "Pak Jokowi tak menginginkan satu pemerintahan yang tanpa oposisi karena hasil pertemuan kemarin hampir media sosial mainstream dan online menyebutkan kekhawatiran akan terjadinya pemerintahan yang tanpa oposisi," ujar dia. (Mela Arnani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Pesan untuk Oposisi dalam Pidato Visi Indonesia Jokowi"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News