Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dua dari tiga perwira tinggi Polri yang mengikuti seleksi tahap ketiga calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dinyatakan lolos oleh Panitia Seleksi Capim KPK. Mereka adalah Widyaiswara Madya di Sekolah Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Tinggi Polri Brigjen (Pol) Basaria Panjaitan dan mantan Kapolda Papua Irjen Yotje Mende.
Menurut catatan kepolisian, Basaria adalah sarjana hukum Sekolah Perwira Militer Sukarela Wanita Polri angkatan 1983/1984. Jabatan di bidang reserse pertama dipegangnya saat ia menjadi perwira Unit Satuan Lidik Direktorat Reserse di Mabes Polri pada tahun 1990. Kemudian, dia menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Narkoba Polda NTB (1997-2000).
Karier di bidang reserse berlanjut pada tahun-tahun setelahnya. Tahun 2000-2004, Basaria menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Narkoba Polda Jawa Barat. Tahun 2006-2008, dia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau.
Pangkat bintang satu didapat ketika ia menjabat sebagai Kepala Pusat Provos Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada tahun 2009. Dia pernah memeriksa mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji soal pelanggaran kode etik. Tahun 2010 hingga saat ini, Basaria menjabat sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri.
Seperti diketahui, Basaria merupakan salah satu capim KPK asal Polri yang dianggap bagus oleh Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan. Menurut Budi, Basaria merupakan sosok yang dianggap mampu membangun sinergi antara KPK dan Polri. (Baca: Budi Gunawan: Brigjen Pol Basaria Bagus, Berwibawa, Cantik)
"Kita nilai yang terbaik, yang pantas, yang matang, kemampuan aspek kompetensinya memadai dan bisa membangun sinergi yang baik. Dia (Basaria) bisa kok," ujar Budi Gunawan, di Kompleks Mabes Polri, Senin (22/6) lalu.
Sementara Yotje, sebelum menjadi Kapolda Papua, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1981 ini pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) pada 2013. Selain Papua, Yotje juga pernah memegang tongkat komando provinsi sebagai Kapolda Riau pada 2012.
Pengalaman di bidang reserse dan kriminal selama 20 tahun menjadi andalan Yotje untuk maju sebagai capim KPK. Yotje juga pernah menyidik kasus korupsi Gayus Tambunan, yang menjadi tambahan bekal niatnya tersebut. (Baca: Pengalaman Usut Kasus Gayus Jadi Bekal Irjen Yotje Mende Daftar Capim KPK)
"Walaupun saya tidak pernah di KPK atau Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim, saya pernah jadi tim khusus penyidik Gayus Tambunan, 2010. Kasus itu kan fenomenal karena menyinggung anggota Polri, jaksa, sampai pengacara," ujar Yotje.
Adapun calon dari Polri yang tidak lolos seleksi tahap ketiga yaitu Irjen Syahrul Mamma. (Dani Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News