kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dua keluarga korban Sukhoi serahkan data tambahan


Jumat, 18 Mei 2012 / 19:42 WIB
Dua keluarga korban Sukhoi serahkan data tambahan
ILUSTRASI. Singapura tidak akan menerima aplikasi masuk baru untuk pemegang izin kerja dari negara dan wilayah berisiko tinggi.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Dua keluarga penumpang Sukhoi Superjet 100 menyerahkan data tambahan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI). Keluarga korban yang kembali mengunjungi RS Polri, Kramat Jati, adalah keluarga Steven Kamagi.

Istri Steven, Anna Kamagi menuturkan, kedatangannya untuk melengkapi data diri korban atau ante mortem (data profil sebelum terjadinya kecelakaan). Anna mengaku menyerahkan kartu identitas suaminya, berupa kartu keluarga serta kartu tanda penduduk (KTP).

Selain itu, sebelumnya Anna mengaku telah menyerahkan sidik jari suaminya. "Ini cuma untuk melengkapi nanti dikasih kabar selanjutnya," jelas Anna di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (18/5).

Anna mengatakan kedatangan dirinya ke rumah sakit itu atas panggilan pihak kepolisian maupun kedokteran. "Saya dipanggil. Mudah-mudahan bisa secepatnya dapat kabar," tandasnya dengan mata sembab.

Sementara itu, keluarga korban lainnya yaitu putri Kapten Herman Sulaji, Dewi Citra mengaku menyerahkan data rekam gigi terbaru milik Herman Sulaji. "Data rekam gigi ini didapat dari hasil pengobatan," ungkap Dewi.

Meski begitu, dirinya mengaku akan kembali lagi pada hari Senin pekan depan, guna mengurus data ante mortem lainnya, berupa sidik jari korban. "Karena terbentur libur saya baru bisa urus sidik jari yang diminta oleh pihak kepolisian hari Senin mendatang, untuk kelengkapan," tandasnya.

Hingga kini, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 15 jenazah korban Sukhoi. Dengan rincian 13 WNI dan 2 WNA, di mana 5 jenazah merupakan wanita dan 10 lainnya adalah laki-laki. DVI juga berhasil mengidentifikasi 22 sidik jari dari 30 kantong janazah yang telah diterima dari tim evakuasi dan telah diidentifikasi. Meski begitu, identitas korban belum akan diungkapkan kepada publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×