kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Identifikasi DVI berdasarkan DNA dan catatan gigi


Jumat, 18 Mei 2012 / 15:37 WIB
Identifikasi DVI berdasarkan DNA dan catatan gigi
ILUSTRASI. Dalam waktu dekat, Pemerintah akan segera menggelar seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) 2021. Surya/Ahmad Zaimul Haq


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengidentifikasi 15 jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Sejauh ini, proses identifikasi jenazah ini dilakukan dengan membandingkan data antemortem dan postmortem berupa odontologi forensik atau catatan rekam medis gigi geligi serta Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).

Menurut Direktur Eksekutif DVI Kombes Pol Anton Castilani, tahapan awal identifikasi adalah berdasarkan data primer saja, yaitu dari DNA dan odontologi forensik. "Kami bandingkan data antemortem dan postmortem. Sampai saat ini, baru dari DNA dan gigi geligi yang kami pastikan kunci utama teridentifikasinya jenazah korban," tutur Anton dalam keterangan resminya dihadapan media di RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (18/5).

Kelimabelas jenazah yang teridentifikasi ini, diketahui hanya dengan melalui bagian-bagian tubuh yang dikirim tim evakuasi korban dari Gunung Salak. Hingga kini tim DVI telah menyelesaikan seluruh pemeriksaan postmortem terhadap 30 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh atau body part, dari 35 kantong jenazah yang telah diterima tim DVI RS Polri. Sedangkan 5 kantong berisi barang-barang korban.

"Ke-15 jenazah kami nyatakan teridentifikasi berdasar salah satu potongan tubuh yang bersangkutan. Masih banyak body part yang masih menungu untuk menjalani pemeriksaan DNA di lab kami," lanjut Anton.

Anton menyebut terdapat dua tahap identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI. Pertama adalah probable match yaitu, kemungkinan dikenalinya body part jenazah korban berdasarkan atribut yang digunakannya. Dan kedua adalah possible match yaitu dikenalinya body part jenazah korban berdasarkan kecocokan data antemortem dengan postmortem.

"Karena memungkinkan di antara korban ada yang bertukar jaket dengan korban lainnya, karena kondisi di pesawat yang dingin. Sehingga kami tetap harus melakukan pemeriksaan serinci mungkin, agar tidak ada yang tertukar," tandasnya.

Hingga kini, lanjut Anton, pihaknya masih menyimpan beberapa data probable match. Dengan berbagai pemeriksaan yang dilakukan, pihak DVI berharap data probable match tersebut dapat naik peringkat untuk menjadi data identifikasi lanjutan.

Hingga Jumat siang ini, total keseluruhan korban Sukhoi yang telah teridentifikasi oleh tim DVI adalah sebanyak 15 korban. Rinciannya, 13 korban merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan dua warga negara asing (WNA). Dari jumlah tersebut, telah teridentifikasi 5 jenazah merupakan perempuan dan 10 lainnya adalah laki-laki. Namun identitas korban belum akan diungkapkan kepada publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×