kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPR: tak masalah BBM naik awal Juni


Kamis, 30 Mei 2013 / 22:00 WIB
DPR: tak masalah BBM naik awal Juni
ILUSTRASI. Rizky Jason Sutanto, Operation Manager SnackVideo berbincang dengan Feby dan Dartiah Rahmah selaku konten kreator SnackVideo saat peluncuran program terbaru SnackVideo Creator Academy?di Jakarta (7/4).


Reporter: Herlina KD | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kabarnya pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tanpa menunggu proses pembahasan APBNP 2013 selesai. Meski begitu, DPR tetap mendukung rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

Anggota Komisi XI dari Fraksi Gerindra Sadar Subagyo menuturkan rencana kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi bisa dilakukan tanpa menunggu proses APBNP 2013 selesai. Alasannya, "Kebijakan itu adalah hak pemerintah," katanya, Kamis (30/5).

Menurutnya, sesuai dengan ketentuan UU tentang APBN 2013, pemerintah telah memiliki kewenangan penuh untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi jika diperlukan. Bahkan, jika diinginkan, Sadar bilang anggaran untuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) bisa diambil dari anggaran yang sudah ada di dalam APBN 2013.

Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Ismet Ahmad juga bilang, penetapan harga BBM bersubsidi pada dasarnya adalah kewenangan pemerintah. "Beban subsidinya sangat berat kalau harga BBM tidak naik," katanya.

Ismet menambahkan, jika dibandingkan dengan kenaikan inflasi yang rata-rata naik 5% per tahun, sebenarnya harga BBM bersubsidi saat ini relatif lebih rendah ketimbang empat tahun yang lalu. Karenanya, ia bilang memang seharusnya pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Namun, Anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait tak sepakat dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Alasannya, pemerintah masih bisa mengoptimalisasi penerimaan negara untuk menambal peningkatan beban subsidi energi.

Menurut Maruarar, pemerintah sebaiknya mengoptimalisasi sumber penerimaan negara yang baru untuk mengkompensasi kenaikan beban subsidi. Sebab, "Kalau harga BBM naik, dampaknya akan sangat berat bagi masyarakat, apalagi inflasi bisa melambung jadi 7,2%," ungkapnya.

Seperti diketahui, rencananya pemerintah akan segera menaikkan harga BBM bersubsidi setelah pembahasan APBNP 2013 yang didalamnya termasuk anggaran kompensasi kenaikan harga BBM selesai dilakukan pada 17 Juni 2013. Dengan kata lain, pemerintah baru akan menaikkan harga BBM bersubsidi paling cepat pada pekan ketiga Juni 2013.

Namun, ada kabar yang beredar bahwa pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi per 1 Juni 2013 atau akhir pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×