kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

DPR, pemerintah dan TNI-Polri selidiki mafia beras


Jumat, 27 Februari 2015 / 11:40 WIB
DPR, pemerintah dan TNI-Polri selidiki mafia beras
ILUSTRASI. Muncul Jerawat saat Hamil, Ini Cara Ampuh Mengatasinya Moms


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan telah melakukan koordinasi dengan pemerintah, termasuk TNI dan Polri, untuk menyelidiki dugaan adanya mafia beras yang membuat distribusinya tersendat. Menurut Novanto, kenaikan harga beras harus disikapi serius karena menyulitkan masyarakat.

"Harus kita berantas (mafia beras) karena ini menyengsarakan masyarakat," kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/2).

Novanto menuturkan, berdasarkan koordinasi yang dilakukan dengan pemerintah, naiknya harga beras dipengaruhi oleh permainan pihak yang mendistribusikan beras. Penyebab lainnya adalah karena ketergantungan Indonesia pada impor beras sejalan dengan masih kurangnya produksi beras nasional.

"Sekarang ini Presiden sedang mengawasi terus pihak yang mengamputasi distribusi yang dilakukan para tengkulak," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR, Sarmuji, mengatakan bahwa kenaikan harga beras yang kini terjadi seharusnya dapat dicegah apabila Kementerian Perdagangan menerapkan manajemen peringatan dini atau early warning system. Namun, ia menilai Kementerian Perdagangan tidak mampu menerapkan sistem tersebut dan berdampak pada melonjaknya harga beras hingga 30 persen dari harga sebelumnya.

"Early warning system di Kementerian Perdagangan seharusnya berfungsi. Ini yang enggak jalan. (Saat harga beras naik) 10 persen dibiarkan terus hingga akhirnya naik 30 persen," kata politisi Partai Golkar itu. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×