Reporter: Merlinda Riska | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengusulkan maskapai penerbangan lain bisa dilibatkan dalam penerbangan khusus jemaah haji, sehingga tidak hanya dimonopoli oleh Garuda Indonesia. Apalagi, ada beberapa maskapai yang telah berpengalaman dalam memberangkatkan jemaah umroh ke Arab Saudi.
Muhammad Baghowi, anggota Komisi VIII DPR mengatakan, kenaikan biaya haji tahun ini salah satunya akibat Garuda menaikkan tarif pesawat menjadi US$ 2.236 dari sebelumnya US$ 2.000 per jamaah. Padahal, Batavia Air, misalnya, menawarkan tarif yang lebih murah yakni US$ 2.050 per jemaah. "Harga dari Batavia Air itu baru tahap penawaran, belum ditawar. Jadi ada kemungkinan harganya menjadi lebih murah," kata Baghowi salam pembahasaan biaya penyelenggaraan ibadah haji, Senin (2/7).
Permasalahannya, Baghowi bilang, monopoli penerbangan oleh Garuda ini ada dalam Undang Undang Penyelenggaraan Haji. Beleid itu mengatur transportasi haji adalah penunjukkan langsung oleh menteri. "Sehingga, nanti akan dibahas dalam revisi UU Penyelenggaraan Haji," ujarnya.
Menurut Baghowi, biaya transportasi udara untuk haji totalnya Rp 4 triliun, sehingga idealnya harus melalui proses tender bukan penunjukkan langsung. Baghowi juga optimistis ongkos haji tahun 2012 bisa ditekan dengan penggunaan dana optimalisasi yang mencapai Rp 1,9 triliun.
Anggito Abimanyu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama menjelaskan, perlu pembahasan lanjutan tentang penggunaan dana optimalisasi untuk subsidi biaya haji. "Dana optimalisasi ini masih dihitung," ujarnya. Anggito belum mau berbicara lebih lanjut tentang angka pasti biaya haji yang telah diusulkan Kementerian Agama untuk biaya penyelenggaraan haji tahun ini.
Merlinda Riska
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News