kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.443   109,00   0,67%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

DPR Inginkan GNI Per Kapita Jadi Indikator Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas


Rabu, 27 Agustus 2025 / 14:25 WIB
DPR Inginkan GNI Per Kapita Jadi Indikator Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas
ILUSTRASI. Dalam RAPBN 2026, target GNI per kapita masuk dalam target pembangunan nasional.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) menginginkan ekonomi Indonesia yang dicapai bisa tumbuh berkualitas. Salah satunya dengan memasukkan pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) per kapita sebagai indikator kualitas perekonomian.

Dalam RAPBN  2026, target GNI per kapita masuk dalam target pembangunan nasional.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar 5,4%, atau naik dari target dalam APBN 2025 sebesar 5,2%.

Anggota Badan Anggaran DPR Fraksi PDIP Dolfie Othniel Frederic Palit menyampaikan, dalam diskusi soal RAPBN 2026, DPR menginginkan agar pemerintah fokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

“Makanya kita masukan target pemerintah soal GNI per kapita, kita masukkan itu sebagai salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. (Targetnya) US$ 5.520,” tutur Dolfie saat ditemui di Gedung Parlemen DPR RI, Rabu (27/8).

Baca Juga: Ini Target Penerimaan Negara RAPBN 2026 dan Strategi Kebijakannya

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Bank Dunia, GNI per kapita Indonesia pada 2024  mencapai US$ 4.910.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Keuangan Rofyanto mengungkapkan, seharusnya terkait target pertumbuhan ekonomi sesuai dengan menggunakan indikator yang sudah dibahas dengan Komisi XI DPR RI.

“Mestinya kita pakai indikator apa yang sudah dibahas dengan komisi XI,” kata Rofyanto.

Berikut Berikut asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2026 yang disepakati dengan Komisi XI DPR RI:

- Pertumbuhan Ekonomi: 5,4%

- Inflasi: 2,5%

- Nilai Tukar Rupiah: 16.500

- Harga minyak mentah atau ICP: US$ 70 per barel

- Lifting minyak: 610 (ribu barel per hari)

- Lifing gas bumi: 984 (ribu barel setara minyak bumi per hari)

Target pembangunan pada RAPBN 2026 yang disepakati dengan Komisi XI  DPR RI:

- Suku Bunga SBN 10 Tahun: 6,9%

- Tingkat Pengangguran Terbuka: 4,44% - 4,96%

- Tingkat Kemiskinan: 6,5%-7,5%

- Gini Rasio: 0,377-0,380

- Indeks Modal Manusia: 0,57

- Indikator Kesejahteraan Petani: 0,7731

- Proporsi Penciptaan Lapangan Kerja Formal: 37,95

- GNI per kapita: US$ 5.520

Baca Juga: Tok! Banggar DPR RI dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2026, Ini Rinciannya

Selanjutnya: Stok BBM di SPBU Shell Kosong, Ini Penjelasannya

Menarik Dibaca: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×