kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.759   79,00   0,50%
  • IDX 7.290   -93,98   -1,27%
  • KOMPAS100 1.123   -14,96   -1,31%
  • LQ45 891   -10,63   -1,18%
  • ISSI 221   -3,18   -1,42%
  • IDX30 459   -3,96   -0,85%
  • IDXHIDIV20 556   -4,16   -0,74%
  • IDX80 129   -1,62   -1,24%
  • IDXV30 138   -0,78   -0,56%
  • IDXQ30 154   -1,13   -0,73%

DPR ingin rasio pajak terhadap PDB menjadi 12,5%


Selasa, 24 Agustus 2010 / 14:56 WIB
DPR ingin rasio pajak terhadap PDB menjadi 12,5%


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Tiga fraksi DPR kompak meminta pemerintah menaikkan rasio penerimaan pajak terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). Ketiga fraksi itu ingin rasio pajak naik dari 12% menjadi 12,5%.

Ketiga fraksi itu yakni fraksi Partai Golkar, fraksi PDI Perjuangan, dan fraksi Partai Hanura menilai rasio yang dipatok pemerintah dalam nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 masih rendah. Dengan kenaikan itu, ketiga fraksi ingin penerimaan pajak lebih optimal. "Penerimaan perpajakan tidak optimal dan tidak sejalan dengan reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan," kata Juru bicara fraksi Partai Golkar Mahyudin, Selasa (24/8).

Kalangan DPR menilai, dengan reformasi birokrasi, penerimaan perpajakan mestinya mengalami peningkatan yang cukup besar. Sebab, dana untuk reformasi birokrasi juga tidak sedikit.

Catatan saja, tahun ini rasio perpajakan mencapai 11,9% dari PDB. Nah, dengan target 12%, penerimaan perpajakan bakal mencapai Rp 839,5 triliun atau hanya naik Rp 96,2 triliun dari tahun 2010. Dengan rasio sebesar 12,5%, ketiga fraksi menghitung penerimaan pajak bisa mencapai Rp 874,48 triliun.

Hanya saja, Menteri Keuangan Agus Martowardojo membantah bila peningkatan penerimaan perpajakan tersebut tidak optimal. Memang, secara rasio perpajakan terhadap PDB hanya tumbuh 0,1%. "Tapi, PDB 2010 kita hanya US$ 6.000, sedang 2011 mencapai US$ 7.000," kata Agus.

Makanya, secara nilai sudah tumbuh cukup besar, mencapai Rp 96,2 triliun. "Itu sudah meningkat cukup besar," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×