kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

DPR desak pemerintah genjot produksi garam


Sabtu, 26 Februari 2011 / 09:25 WIB
DPR desak pemerintah genjot produksi garam
ILUSTRASI. Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir. KONTAN/Baihaki/16/10/2019


Reporter: Mohamad Jumasri | Editor: Edy Can

JAKARTA. DPR mendesak pemerintah menggenjot produksi garam. Ketua Komisi V DPR Akhmad Muqowam telah meminta Kementerian Kelautan dan Perikaanan untuk meningkatkan produksi sembilan daerah produsen garam untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Dengan peningkatan produksi ini, Akhmad berharap pemerintah tidak lagi perlu mengimpor garam. Saat ini saja Indonesia telah mengimpor garam dari luar negeri sekitar 1,8 juta ton. "untuk setiap tahunnya kita hanya mampu memproduksi sekitar 500 ribu sampai dengan 600 ribu ton pertahun," katanya.

Muqowam menjelaskan, saat ini harga jual garam lokal cukup tinggi ketimbang luar negeri. Sebagai contohnya, Australia menjual Rp 300 sampai Rp 400 per kilogram, sedangkan produksi dalam negeri bisa mencapai Rp 600 per kilogram. "Maka dari itu kita meminta menteri untuk dapat menggenjot 9 lokasi tersebut dan pada tahun 2012 dapat meningkatkan produksi garamnya," jelasnya.

Untuk informasi sembilan lokasi tersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Pemakasan (Jawa Timur), Sampang (jawa Timur), Sumenep (Jawa Timur), Rembang (Jawa Tengah), Pati (Jawa Tengah), Cirebon (Jawa Barat), Indramayu (Jawa Barat) dan Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×