Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petahana Perry Warjiyo akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) untuk menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI).
Fit and proper test dilakukan oleh Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI di kompleks Senayan, hari ini, Senin (20/3).
Perry akan menjadi calon tunggal nakhoda otoritas moneter Indonesia dengan periode jabatan tahun 2023 hingga 2028.
”Betul, fit and proper test akan dijalankan Senin. Dan betul, Perry Warjiyo calon tunggal,” tutur Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Kami mencoba meringkas profil Perry Warjiyo dari laman resmi bi.go.id.
Baca Juga: BI Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Jadi 2,6%, Ini Pendorongnya
Saat ini, Perry masih menjabat sebagai Gubernur BI. Setelah dilantik pada tanggal 16 April 2018 dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 24 Mei 2018.
Dengan demikian, bila wakil rakyat merestui Perry menjadi calon Gubernur BI, berarti Perry akan menjabat sebagai Bos BI selama dua periode.
Perry lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982, ia melanjutkan pendidikan ke Iowa State University pada tahun 1989.
Di universitas Paman Sam tersebut, ia meraih gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D pada tahun 1991.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur BI, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makro prudensial dan internasional.
Baca Juga: Meski Ekonomi Indonesia Relatif Aman, BI Tetap Waspadai Dampak Kolapsnya Bank di AS
Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Selain BI, pada tahun 2009, Perry Warjiyo pernah menjadi Direktur Eksekutif di Dana Moneter Internasional (IMF) selama dua tahun.
Ia mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.
Perry memiliki karier yang panjang di BI sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News