kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

DPP PPP tegaskan tidak ada pemecatan


Rabu, 16 April 2014 / 21:03 WIB
DPP PPP tegaskan tidak ada pemecatan
ILUSTRASI. Link open donasi Cianjur dari ARMY BTS.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sekjend Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, menegaskan bahwa DPP PPP tidak melakukan pemecatan terhadap kader-kader PPP yang mengusung mosi tidak percaya kepada Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA).

Kepada wartawan di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014), Romahurmuziy yang akrab dipanggil Romy itu mengatakan pernyataan Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha kepada sejumlah media soal pemecataan, adalah sesuatu yang tidak akurat.

"Pertama isu pemecatan tidak betul, tidak ada pemecatan siapapun," katanya.

Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha kepada sejumlah media menyebut DPP PPP telah memecat sejumlah kader yang mengusung "mosi tidak percaya," yakni Wakil Ketua Umum Pak Suharso Monoarfa, Ketua DPW Jawa Barat, Rahmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, Ketua DPW Sulsel Amir Uskara, dan Ketua DPW Sumatera Utara Fadli Nursal.

Kata Romy untuk melakukan pemecatan, partai berlambang Ka'bah itu punya aturan sendiri, mulai dari pengiriman surat peringatan kepada kader yang diduga bermasalah, memberikan kesempatan bagi kader itu untuk membela diri, menggelar rapat pengurus harian, hingga mengeluarkan surat pemecatan. Ia juga menyebutkan hal itu dilakukan paling cepat dalam 15 hari.

"Tapi sampai saat ini belum ada (rapat pemecatan), tidak betul (informasi pemecatan)," ujarnya.

Rahmat Yasin dan sejumlah Ketua DPW lain mengusung mosi tidak percaya terhadap SDA, karena pada 23 Maret lalu datang dan ikut berorasi di kampanye Partai Gerindra yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Rahmat menganggap sikap SDA telah menciderai perasaan kader PPP. Hal itu pun menuai kecama dari sejumlah pengurus DPP PPP.

Kata Romy DPP PPP menerima sikap Rahmat Yasin sebagai aspirasi yang harus disikapi. Ia tidak mau menyebut hal itu sebagai tindakan makar, dan menganggapnya sebagai perbedaan pendapat biasa.

"Di dalam partai perbedaan pendapat itu wajar dan boleh. Karena partai banyak fungsionaris, membolehkan dan memungkinkan banyaknya pendapat," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa DPP PPP sudah menjadwalkan rapat pengurus harian untuk menyikapi aspirasi Rahmat dan teman-temannya yang mengusung mosi tidak percaya.

"Kita mau menggelar rapat secepatnya, tapi masih ada pengurus yang masih di daerah, mengawal perhitungan suara," tandasnya. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×