kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

DPD bantah kebocoran Rp 1,3 M untuk Irman Gusman


Senin, 29 September 2014 / 16:21 WIB
DPD bantah kebocoran Rp 1,3 M untuk Irman Gusman
Pembangunan kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) oleh Wika Gedung (WEGE) di IKN, Jumat (17/3/2023).


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Perwakilan Daerah RI Sudarsono Hardjosoekarto membantah tudingan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) bahwa telah terjadi kebocoran anggaran sebesar Rp 1,3 miliar pada DPD periode 2009-2014.

Sudarsono menegaskan, tidak ada satu rupiah pun anggaran DPD RI yang mengalir untuk kepentingan Ketua DPD Irman Gusman saat menjadi salah satu peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat.

“Dipastikan tidak ada satu rupiah pun anggaran DPD yang digunakan untuk keperluan konvensi,” kata Sudarsono saat dikonfirmasi, di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2014) siang.

Dia mengatakan, apabila benar terdapat kebocoran anggaran, tentu DPD tidak akan mendapat penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2013. Pencapaian tertinggi terhadap laporan keuangan kementerian/lembaga itu, menurut dia, telah diterima DPD untuk yang kedelapan kalinya sejak tahun 2006.

“Jadi berturut-turut sejak 2006 DPD selalu mendapat WTP. Kalau ada kebocoran, tidak mungkin diberi opini WTP. BPK tentunya tidak main-main dalam memberikan itu,” ujarnya.

Lagi pula, sambung dia, dalam perencanaan program dan anggaran di DPD, sepenuhnya merupakan kewenangan Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) yang terdiri dari perwakilan seluruh provinsi. Sementara realisasi anggaran dilaksanakan oleh masing-masing alat kelengkapan dengan mekanisme dan tata cara pengambilan keputusan sesuai tata tertib.

“Artinya, tidak ada satu mata anggaran pun yang direalisasi tanpa sepengetahuan Sekjen DPD sebagai pengguna anggaran dan kepala biro perencanaan dan keuangan sebagai kuasa pengguna anggaran,” ucap dia.

Sudarsono mengatakan tidak memedulikan motif dari Fitra dalam membuat isu tersebut. Apabila hal tersebut dilakukan dalam rangka akuntabilitas dan bagian dari kontrol masyarakat, pihaknya mengaku tidak berkeberatan. “Tapi harus fair, harus jelas datanya,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Fitra mengungkap adanya temuan kebocoran anggaran pada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2009-2014.

Lembaga pegiat good governance itu menyebut kebocoran anggaran tersebut merugikan negara hingga Rp 1,3 miliar. Kebocoran itu diduga untuk pencitraan Ketua DPD Irman Gusman yang maju sebagai calon presiden dalam konvensi Partai Demokrat. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×