kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Isu Transisi Energi di G20, Indonesia Dapat Dukungan Organisasi Internasional


Kamis, 10 Februari 2022 / 18:13 WIB
Dorong Isu Transisi Energi di G20, Indonesia Dapat Dukungan Organisasi Internasional
ILUSTRASI. Komitmen Indonesia mengupayakan kesepakatan global soal transisi energi di G20 mendapat dukungan organisasi internasional.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komitmen Indonesia mengupayakan kesepakatan global atau global deal di forum G20 dalam mengakselerasi percepatan transisi energi mendapat dukungan dari sejumlah organisasi internasional.

Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Fatih Birol mengatakan, Indonesia punya pengaruh kuat di kawasan Asia Tenggara atas isu-isu energi global. "Sebuah kehormatan bagi saya dan IEA untuk mendukung agenda Indonesia apalagi sebagai negara berkembang pertama yang menjadi Presidensi G20," kata Fatih dalam keterangan tertulis, Kamis (10/2).

Terlebih lagi, Fatih dan Menteri ESDM Indonesia tengah menjalankan kolaborasi Indonesia-IEA dan IEA dipercaya sebagai (salah satu) strategic advisor bagi pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 pada agenda transisi energi.

Fatih juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kebijakan-kebijakan mengatasi permasalahan pandemi Covid-19 dan secara spesifik memilih isu transisi energi sebagai agenda utama pada G20.

"Kepemimpinan Presiden Indonesia menghadapi pandemi sungguh menjadi inspirasi bagi para pemimpin dunia. Saya senang Presiden Indonesia kali ini mengangkat transisi energi ke high level meeting G20," jelasnya.

Baca Juga: Fokuskan pada 3 Hal, Indonesia Minta Komitmen Global Percepat Transisi Energi di G20

Dukungan lain juga diberikan Internasional Renewable Energy Agency (IRENA). Director General IRENA Francesco La Camera mengatakan, melalui forum transisi energi di Presidensi G20 Indonesia, Indonesia memiliki kesempatan tidak hanya untuk mendorong momentum politik tetapi juga menunjukkan kepemimpinan transisi energi melalui aksi.

"Saya senang transisi energi diidentifikasikan sebagai isu prirotas pada Presidensi G20 Indonesia. Saya menyambut baik komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," kata La Camera.

La Camera menegaskan, perjanjian kemitraan yang ditandatangani antara IRENA dan Indonesia selama COP26 menegaskan kesiapan IRENA untuk mengerahkan kemampuan penuhnya untuk bekerja sama dengan Indonesia.

"Kami siap membantu Anda baik dalam konteks Presidensi G20 dan dalam hal pencapaian tujuan transisi energi nasional yang lebih luas serta memobilisasi pembiayaan dan investor," ujarnya.

Guna pemulihan yang lebih cepat dan lebih kuat dari dampak Covid-19 dan menyelaraskan dengan masa depan net zero, Fransesco mendorong sistem energi terbarukan. Yaitu sebuah sistem yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan.

"Yang membebaskan kita dari volatilitas dan ketidakstabilan hari ini. Sistem dengan energi terbarukan, hidrogen hijau, dan bioenergi modern," jelas La Camera.

Sementara itu, United Nations The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP) juga menegaskan dukungan penuh terhadap Presidensi G20 Indonesia dalam mengusung isu transisi energi.

"ESCAP sangat mendukung upaya aspirasi Indonesia sebagai anggota ESCAP dalam mendorong energi berkelanjutan. Kami akan membantu secara teknis rencana aksi terhadap implementasi energi bersih di negara berkembang yang difokuskan pada negara-negara kepulauan. Dukungan terhadap Indonesia ini akan diberikan secara maksimal," ujar Sekretaris Eksekutif ESCAP Arsmida S Alisjahbana.

Baca Juga: Forum Transisi Energi G20 Diluncurkan, Ini Tiga Isu Prioritasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×