Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), serta meningkatkan daya beli untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan pelatihan secara online pada pekan lalu.
Pelatihan terhubung secara online dengan 68 lokasi di 21 provinsi. Melibatkan 1.830 orang peserta yang merupakan Masyarakat/Kelompok Tani Hutan binaan 76 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dan 50 UMKM.
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, ke depan hasil kayu bukan hutan menjadi mainstream dalam pemanfaatan hutan di Indonesia. Dan jika dikelola dengan baik akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Potensinya besar dan memiliki peran signifikan terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga masyarakat, peningkatan ekonomi lokal, dan kelestarian hutan itu sendiri," terang Siti Nurbaya, dalam rillis ke Kontan.co.id, Senin (1/3).
Beberapa komoditi hasil hutan bukan kayu antara daun kayu putih, kopi, getah, bambu, jagung, rumput gajah, gula aren, damar, gaharu dan sebagainya. Bahkan hasil komoditas tersebut sudah menjangkau pasar ekspor seperti produk madu dan gaharu.
Potensi HHBK saat ini tercatat 66 juta ton. Sementara produksi di tahun 2020 baru sebesar 558.000 ton. Adapun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 4,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News