kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dongkrak ekspor produk makanan dan minuman, Kemendag bidik pasar Arab Saudi


Kamis, 16 Juli 2020 / 19:17 WIB
Dongkrak ekspor produk makanan dan minuman, Kemendag bidik pasar Arab Saudi
ILUSTRASI. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik Arab Saudi untuk menjadi negara tujuan ekspor produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan, Arab saudi merupakan salah satu pasar yang potensial bagi Indonesia melihat jumlah penduduk yang dimiliki serta adanya kunjungan jamaah haji dan umrah setiap tahunnya.

"Dengan jumlah pendidik lebih dari 30 juta jiwa serta kunjungan jemaah haji dan umrah yang hampir setiap tahunnya lebih dari 10 juta kunjungan, Arab Saudi adalah pasar segmen khusus yang perlu diperhatikan oleh pengusaha Indonesia," ujar Kasan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/7).

Baca Juga: Kemendag terapkan digitalisasi di pasar rakyat agar transaksi makin nyaman

Tak hanya itu, Kasan juga mengatakan Arab Saudi menjadi pasar yang menjanjikan untuk ekspor produk mamin Indonesia melihat pola konsumsi masyarakatnya yang meningkat cukup tinggi saat ini.

Kasan juga mengatakan, Arab Saudi merupakan salah satu pintu masuk bagi produk Indonesia yang ingin menjajaki pasar di kawasan Teluk.

Sementara itu, Atase Perdagangan Riyadh Erwansyah mengatakan regulasi impor makanan di Arab Saudi cukup dinamis. Setiap perusahaan makanan, terutama yang berkaitan dengan ayam, daging, serta ikan perlu mendaftarkan diri dan melakukan self assessment. Selain itu, perusahaan juga harus berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang sudah bekerjasama dengan Saudi Food and Drug Authority.

Meski begitu, Erwansyah mengatakan dinamika perusahaan aturan tersebut merupakan tantangan positif bagi pengusaha Indonesia.

"Bila pengusaha Indonesia bisa menembus pasar Arab Saudi, maka dipastikan akan lebih mudah melakukan penetrasi ke negara-negara tetangga lainnya di kawasan," ujarnya.

Sementara itu, melihat pasarnya yang potensial, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono berharap pelaku usaha aktif mencari peluang pasar ekspor dengan terus melakukan komunikasi dengan perwakilan Indonesia di Arab saudi.

Sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor mamin ke Arab Saudi, Kemendag menggelar webinar dengan Tema "Enhancing Indonesian Food Export to Arab Saudi" dimana webinar ini dihadiri 252 peserta yang dihadiri pelaku usaha dan unsur pemerintah kedua negara.

Baca Juga: Pemerintah bidik peluang ekspor ke pasar Hong Kong

Adapun, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi pada Januari hingga Mei 2020 tercatat sebesar US$ 1,81 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi sebesar US$ 597,76 juta atau meningkat 0,56% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara total perdagangan Indonesia-Arab Saudi di 2019 sebesar US$ 5,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×