CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dongkrak ekonomi, BI siap gelontorkan stimulus


Jumat, 04 Agustus 2017 / 16:45 WIB
Dongkrak ekonomi, BI siap gelontorkan stimulus


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Gejala kelesuan ekonomi di kuartal kedua tahun ini membuat Bank Indonesia (BI) siap melakukan pelonggaran kebijakan moneternya. Apalagi, inflasi yang terjaga turut mendukung hal tersebut.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini akan bergeser ke kuartal ketiga dan keempat nanti. Walaupun bank sentral masih memperkiran pertumbuhan ekonomi akhir tahun akan mencapai kisaran 5%-5,4%.

Pergerseran tersebut diakuinya, disebabkan oleh melemahnya permintaan. Tak hanya itu, pergeseran tersebut juga lantaran masih berjalannya konsolidasi korporasi serta perbankan.

Meski demikian di sisi lain, inflasi Juli lalu dinilai bank sentral menjadi pelengkap indikator lainnya. Yaitu neraca pembayaran yang membaik, defisit transaksi berjalan yang terkendali, dan credit default swap (CDS) saat ini sebesar 108 basis point (bps), yang menurun dari awal tahun yang masih berada di level 157 bps.

"Kami nanti betul-betul akan amati, kalau seandainya nanti terus menunjukkan kondisi yang terjaga tidak tertutup kemungkinan BI untuk melakukan easing untuk bisa merespon dan membantu ekonomi," kata Agus, Jumat (4/8).

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulan lalu sebesar 0,22%. Sehingga inflasi tahun ke tahun Juli 2017 kembali di bawah 4%, yaitu sebesar 3,88% year on year (YoY). Sementara inflasi tahun kalender Januari-Juli 2017 sebesar 2,6%.

Agus mengatakan, kondisi inflasi tersebut terkendali. Apalagi pemerintah telah menaikkan harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) sejak awal tahun yang berpotensi menekan inflasi.

Meski demikian, Agus masih enggan memastikan besaran dan kapan pelonggaran akan dilakukan. Ia mengaku, masih akan melihat data-data lainnya untuk dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Yang jelas lanjut dia, pelonggaran tersebut dilakukan agar pertumbuhan ekonomi dan investasi tetap terjaga.

Sebelumnya, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa ekspektasi inflasi dan ekspektasi nilai tukar rupiah menentukan perubahan stance kebijakannya.

Dody bilang, saat ini kondisi dan ekspektasi masyarakat terhadap inflasi cukup baik dan terkendali. Sementara ekspektasi, masih perlu melihat kondisi eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×