kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dokter Puskesmas ini seorang diri rawat 190 pasien corona, tapi belum dapat insentif


Jumat, 03 Juli 2020 / 13:36 WIB
Dokter Puskesmas ini seorang diri rawat 190 pasien corona, tapi belum dapat insentif
ILUSTRASI. ilustrasi kesehatan jantung, antioksidan, buah stroberi, strawberry, stetoskop, dokter, kedokteran (13/10/2016). Kontan/Alri kemas


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Makassar. Apresiasi dan penghargaan besar harusnya diberikan ke Sugih Wibowo. Dokter yang sebelumnya bekerja di Puskesmas Maros, Sulawesi Selatan ini menjadi satu-satunya dokter yang merawat 190 positif virus corona.

Sugih Wibowo (37) tak pernah menyangka bakal menjadi dokter yang merawat 190 pasien positif virus corona. Disisi lain, Sugih Wibowo juga belum menerima insentif sama sekali.

Baca juga: Kesempatan terakhir kirim lamaran untuk lowongan kerja di Damri, ada empat posisi

Dokter Sugih merupakan satu-satunya dokter yang diberi tanggung jawab untuk merawat pasien Covid-19 yang tergabung dalam program duta wisata Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Harper, Makassar. Sejak 25 Mei 2020, pria yang sebelumnya bekerja di Puskesmas Maros ini rela meninggalkan istri dan anaknya yang berusia tiga bulan demi tugas dan tanggung jawab kemanusiaan.

Namun, dia tidak menyangka bakal menjadi satu-satunya dokter di Hotel Harper yang merawat 190 pasien. Berbeda dengan hotel-hotel lain yang menjadi tempat program wisata Covid-19 lainnya yang diisi beberapa dokter. "Di sini saya hanya sendirian dokter dan ditemani tiga orang perawat tangani 190 pasien. Kita bagi shift, digilir, dan tetap saling backup," kata Sugih saat diwawancara sejumlah wartawan, Kamis (2/7/2020).

Tugas Sugih sebagai garda terdepan dalam menyembuhkan pasien Covid-19 dijalankannya dengan sikap profesionalisme tinggi. Meski sadar resiko terpapar dan kelelahan mengintai, tapi hal itu tak menyurutkan Sugih bersama tiga perawat untuk merawat pasien Covid-19 tiap harinya.

Baca juga: Terbukti, eksploitasi mahasiswa asing di Australia dan dilecehkan secara seksual

"Ini jelas tidak sebanding. Jumlah pasien di sini dengan kami. Selama 24 jam full saya standby terus. Saya memang mengajukan diri, tapi tidak berpikir kalau sampai sendiri begini," kata Sugih.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×