kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DKI butuh pasokan gas 23 juta MMCFD tahun depan


Selasa, 29 Oktober 2013 / 16:47 WIB
DKI butuh pasokan gas 23 juta MMCFD tahun depan
ILUSTRASI. Nikmati Promo Tiket.com x See Indonesia s.d 15 Agt 2022, Dapatkan Diskon Hotel 70%


Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Mulai Desember 2013 mendatang Jakarta akan kedatangan 450 unit bus untuk Transjakarta dan bus ukuran sedang sebanyak 400 unit. Tahun depan penambahan bus akan lebih signifikan yakni 3.000 bus sedang dan 1.000 bus Transjakar. Semua bus yang didatangkan itu menggunakan bahan bakar gas (BBG).

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pemprov DKI berani memutuskan untuk mendatangkan bus BBG karena pernah mendapat jaminan dari Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertaminan bahwa pasokan gasnya ada. "Saya pernah tanya apakah gasnya tersedia, mereka bilang ada. Tapi nanti kita lihat bagaimana prakteknya," ujarnya, Senin (28/10) kemarin.

Ia pun berharap agar pemerintah bisa mendorong swasta untuk ikut membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Jika hanya bergantung pembangunan SPBG yang bersumber dari APBN atau dari Pertamina jelas tidak mencukupi. "Yang cepet memang swasta yang bangun SPBG. Tapi masalahnya kalau tak menguntungkan siapa swasta yang berani masuk dan melirik bisnis ini," katanya.

Selain bus untuk Transjakarta dan bus ukuran sedang, rencananya Pemprov DKI juga akan mendatangkan 4.000 unit bajaj BBG untuk menunjang transportasi Jakarta. Jokowi memperkirakan tahun depan membutuhkan 23 juta MMSCFD untuk menggerakkan moda transportasi umum di Jakarta ini. Sedangkan tahun 2012 ini kebutuhan hanya 13,1 juta MMSCFD.

Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana menyambut positif permintaan Pemprov DKI ini. Politisi Partai Demokrat ini mengatakan akan membantu semaksimal mungkin ketersediaan gas untuk transportasi di Jakarta. Namun, Sutan menghimbau agar Pemprov DKI menghitung secara rinci alokasi kebutuhan gas tahun depan dan sehingga nantinya akan diperjuangkan di Komisi VII DPR.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama PT Pertamina Persero, Karen Agustiawan. Ia bilang Pertaminan memang sudah memiliki komitmen untuk ikut menyuplai gas untuk transportasi di Jakarta. Kendati begitu, ia tak menampik bahwa diperlukan peran swasta untuk bisa mendukung pendistribusian gas lewat pembangunan SPBG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×