Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan yang kerap terjadi di perlintasan kereta api sebidang, Pemprov DKI Jakarta akan mulai membangun underpass. Proses pembangunannya direncanakan akan dimulai pada awal tahun depan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk meminta izin pembangunan underpass di bawah perlintasan KA.
Ia mengungkapkan, titik-titik perlintasan KA yang sebidang dengan jalan raya akan dikaji keberadaannya agar tidak menimbulkan kemacetan panjang saat jam sibuk.
"Kami akan bangun (underpass) di beberapa titik. Ini sebagai salah satu upaya mengurai kemacetan Jakarta. Kalau tidak ada underpass sangat berbahaya saat jam-jam sibuk," jelasnya sehabis bertemu dengan Menteri Perhubungan (24/12).
" Nanti, kita akan sepakati titik-titik mana saja yang akan dibangun underpass di bawahnya. Kita akan minta izin ke Kementerian Perhubungan untuk membangun underpass," ujar Djarot.
Menurut Djarot, Pemprov DKI Jakarta tidak akan membangun underpass di semua perlintasan KA sebidang dengan jalan raya. Tetapi hanya di titik-titik tertentu yang dianggap rawan kemacetan.
Namun Djarot belum dapat memastikan biaya yang dibutuhkan untuk membangun proyek underpass tersebut. "Diharapkan bulan Januari 2015 ini sudah jalan prosesnya. Pemprov DKI Jakarta akan bertanggungjawab untuk pembangunan underpass. Anggaran belum dihitung karena perlu menentukan lebih dahulu lokasi mana saja yang akan dibangun," ungkap Djarot.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto mengungkapkan terdapat total 600 perlintasan KA sebidang di wilayah DKI Jakarta, 183 diantaranya harus segera ditutup karena menyebabkan kemacetan panjang.
Penutupan perlintasan KA bukanlah permasalahan mudah karena terkait masalah sosial dengan masyarakat sekitar. Untuk itu, pembangunan underpass sangat diperlukan. Terutama perlintasan KA sebidang yang berada di daerah Tanjung Barat, Bintaro, Semanan, dan Permata Hijau.
Khusus untuk perlintasan KA di Permata Hijau, Pemprov DKI Jakarta telah menyelesaikan proses tender dan akan mulai dibangun pada tahun depan dengan lama pengerjaan sekitar satu tahun. Pembangunan flyover tersebut akan dikerjakan oleh PT Lampiri Djaya Abadi, PT Multi Structure, dan PT Brantas Abispraya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News