kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.129   41,00   0,27%
  • IDX 7.675   -69,59   -0,90%
  • KOMPAS100 1.197   -12,23   -1,01%
  • LQ45 958   -12,21   -1,26%
  • ISSI 232   -1,15   -0,49%
  • IDX30 491   -6,48   -1,30%
  • IDXHIDIV20 589   -8,57   -1,43%
  • IDX80 136   -1,42   -1,04%
  • IDXV30 142   -0,64   -0,45%
  • IDXQ30 164   -2,09   -1,26%

DJP Harus Pastikan Kebocoran Data NPWP Tidak Ganggu Peluncuran Coretax Sistem


Kamis, 26 September 2024 / 14:25 WIB
DJP Harus Pastikan Kebocoran Data NPWP Tidak Ganggu Peluncuran Coretax Sistem
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono. Pengamat pajak menghimbau kebocoran data NPWP tidak akan menganggu peluncuran Coretax System.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal segera luncurkan coretax system pada akhir tahun ini. Pengamat pajak menegaskan DJP harus bisa memastikan terkait dugaan kebocoran data NPWP tidak akan mengganggu peluncuran coretax sistem. 

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute, Prianto Budi Saptono mengatakan sebelum DJP resmi merilis Coretax system, harus sudah diselesaikan terkait kasus dugaan kebocoran 6 juta data NWPW. Menurutnya adanya dugaan kebocoran data jangan sampai mengganggu perilisan coretax system.

Baca Juga: Bareskrim Dalami Dugaan Kebocoran 6 Juta Data NPWP dan NIK

"Selain itu, sosialisasi harus terus digiatkan ke seluruh lapisan Wajib Pajak agar pemahaman mereka ke CTAS memadai," jelas Prianto kepada Kontan, Kamis (26/9).

Selain itu, menurut Prianto coretax memerlukan waktu untuk adaptasi hingga 12 bulan. Setelah 12 bulan baru dapat dikatakan cukup efektif bagi internal DJP maupun wajib pajak. Meski begitu kebutuhan waktu untuk beradaptasi akan bervariasi karena didorong dari kesadaran wajib pajak sendiri untuk melakukan perubahan.

"Di banyak hal tentang pembaruan sistem informasi, permasalahan resistance to change  akan selalu muncul," ujarnya.

Prianto menambahkan, sosialisasi dengan berbagai media pembelajaran menjadi hal yang penting. Bentuknya dapat berupa pelatihan tatap muka, video pembelajaran, buku panduan hingga video tutorial dan animasi.  

Baca Juga: Imbas Kebocoran 6 Juta Data NPWP, DPR Bakal Panggil Menko Polhukam dan Menkominfo

Selanjutnya: YouTube akan Menaikkan Harga Layanan Premium di Berbagai Wilayah

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Hanya 4 Hari Periode 26-29 September 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×