kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

DJP butuh 10.000 pegawai baru tiap tahun


Minggu, 18 Mei 2014 / 13:37 WIB
DJP butuh 10.000 pegawai baru tiap tahun
ILUSTRASI. Maroko jadi negara Afrika pertama yang masuk semifinal Piala Dunia, Pelatih Maroko Walid Regragui ingin Maroko dikenang sebagai tim terbaik Afrika


Reporter: Syarifah Nur Aida | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menyebut penambahan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berbanding lurus dengan optimalisasi kinerja pengumpulan pajak. Maka, Fuad menilai Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) harus menambah alokasi pegawai untuk DJP.

Fuad menilai kinerja pegawai akan ideal jika ada penambahan 10.000 pegawai per tahun. "Nanti 3 tahun ke depan, kita butuh 30.000 pegawai," ujarnya di DJP, Jumat (16/5). 

Saat ini, Kementerian PAN-RB hanya memberi 2.500 pegawai tambahan, hanya seperempat dari permintaan yang diajukan DJP. Jika tren tersebut berlanjut, Fuad khawatir kinerja DJP juga tak bisa maksimal.

Di 2013, realisasi penerimaan pajak menyentuh 92,4%, sejumlah Rp 916,3 triliun dari target Rp 995,2 triliun. Fuad menilai untuk mencapai target 2014 sebesar Rp 1.110,2 triliun, penambahan pegawai adalah satu poin penting.

Seiring dengan pertambahan pegawai, Fuad juga menyebut perlunya penambahan kantor untuk menjaring lebih banyak wajib pajak. Saat ini, selain kantor pusat, DJP memiliki 31 kantor wilayah (Kanwil), 331 kantor pelayanan pajak (KPP), serta 207 kantor pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia. "Soal tambah kantor, jangan kita selalu dibatasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×