Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
BOGOR. Pemerintah Indonesia menanggapi dingin keputusan Departemen Luar Negeri Australia mengeluarkan peringatan untuk bersikap ekstra waspada ketika bepergian ke Indonesia, seperti ke Bali karena ada kemungkinan serangan teror.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto enggan menanggapi travel warning yang dikeluarkan pihak Australia terhadap warganay tersebut. "Silahkan saja Australia mau bikin apa," tutur Djoko saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/12).
Djoko kembali bertanya kepada awak media soal keamanan di Indonesia. Apakah awak media merasa aman tinggal di Indonesia. Dengan serentak para wartawan yang mengerubuni Djoko menjawab, "aman pak."
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Australia mengeluarkan peringatan untuk bersikap ekstra waspada ketika berada di Indonesia, termasuk ke Bali karena kemungkinan adanya serangan teror.
Peringatan perjalanan terbaru ini menyebutkan bahwa teroris tetap aktif di Indonesia meskipun pihak keamanan sudah berusaha menghentikan mereka.
"Pihak berwenang Indonesia sudah memperingatkan bahwa kelompok ekstrimis mungkin berencana menyerang gereja di Jakarta dan di tempat lain di Indonesia, menjelang perubahan ke tahun 2014," demikian bunyi peringatan tersebut.
Awal Desember Kapolri Sutarman mengatakan ada berbagai indikasi bahwa kelompok militan sedang merakit bom guna menyerang rumah-rumah ibadah. "Kelompok teroris memiliki sel di mana-mana dan mereka aktif. Kami terus memburu mereka," kata Sutarman.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) memperingatkan bahwa ancaman terhadap warga Australia di Indonesia bukan sekedar di tempat-tempat ibadah seperti gereja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News