kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Djoko: Agenda "penyelundupan manusia" belum pasti


Senin, 30 September 2013 / 14:25 WIB
Djoko: Agenda
ILUSTRASI. Berikut hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya bunga es di freezer dan kulkas.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Salah satu agenda penting dari kunjungan pertama Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott ke Indonesia adalah soal penyelundupan manusia. Pasalnya, PM baru negeri Kanguru tersebut terang-terangan akan memulangkan pencari suaka yang berlayar dari perairan Indonesia menuju Australia.

Namun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam ) Djoko Suyanto enggan memastikan apakah Indonesia akan menyinggung kebijakan Abbott yang merugikan Indonesia tersebut dalam pertemuan bilateral yang akan dilakukan pada sore ini, Senin (30/9). "Tony Abbott saja baru datang nanti. Abbott belum sampai di sini, kita belum tahu apa yang dibicarakan," elak Djoko ketika ditemui di Kompleks Istana Negara.

Meski belum memastikan akan ada pembicaraan soal penyelupan manusia atau manusia perahu pencari suakan ke Australia, tapi Djoko tidak membantah pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa bahwa Indonesia keberatan keputusan sepihak atau unilateral Australia memulangkan pencari suaka ke perairan Indonesia.

"Pak Marty kan sudah menjawab," terang mantan panglima TNI tersebut. Djoko memastikan, semua yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral nanti akan disampaikan kepada publik lewat konferensi pers bersama.

Seperti diketahui, pada Sore ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menerima kunjungan pertama Abbott sebagi Perdana Menteri Australia di Istana Merdeka. Keduanya akan melakukan pertemuan bilateral sebagai kepala pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×