kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hari ini Abbot dan SBY bersua di Jakarta


Senin, 30 September 2013 / 08:58 WIB
Hari ini Abbot dan SBY bersua di Jakarta
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott memenuhi janji kampanyenya. Ia menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi dalam perjalanan luar negerinya.

Pada hari ini, Senin (30/9), Abbott bersama Istrinya Margie Abbott dan delegasi dijadwalkan mengunjungi Indonesia dan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka.

Rencananya, Presiden akan menerima PM Australia di Istana Merdeka pada pukul 15.30 WIB dengan upacara penghormatan sebagaimana kepala negara lain pada umumnya.

Kemudian pertemuan bilateral akan dilakukan pada pukul 16.00 WIB dan akan memberikan pernyataan pers bersama pada pukul 17.25 WIB.

Setelah memberikan pernyataan pers, pada malam harinya, pukul 19.30 WIB, presiden akan mengundang Abbott dalam jamuan malam bersama dalam rangka menghormati PM Australia yang baru dilantik 18 September 2013 lalu itu.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, salah satu topik yang akan dibicarakan adalah kebijakan Abbott yang baru tentang manusia perahu atau pencari suaka yang menjadikan Indonesia sebagai transit menuju Australia sebagai tujuan akhir.

Dalam kebijakan Abbott, ia menolak manusia perahu yang berasal dari Timur Tengah tersebut dan memulangkannya ke perairan Indonesia.

Bahkan Abbott berencana membeli perahu-perahu nelayan Indonesia yang mengantar para pencari suaka tersebut dan menjanjikan memberikan upah bagi masyarakat Indonesia yang bisa memberikan informasi tentang pencari suaka tersebut.

Kebijakan tersebut, menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bersifat sepihak atau unilateral dan bertentangan dengan perjanjian-perjanjian sebelumnya. Sebab kebijakan Abbott itu akan merugikan Indonesia sebagai negara transit pada pencari suaka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×