kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang sektor manufaktur, ekspor Indonesia ke Australia terkerek di kuartal I-2018


Rabu, 11 Juli 2018 / 14:53 WIB
Ditopang sektor manufaktur, ekspor Indonesia ke Australia terkerek di kuartal I-2018
ILUSTRASI. Kinerja ekspor tekstil


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor manufaktur mendorong ekspor Indonesia ke Australia pada kuartal I-2018.

Sektor manufaktur didorong oleh tumbuhnya beberapa komoditas yaitu elektronik, plastik dan produk plastik, produk logam, mesin-mesin, produk kayu, dan produk karet. Peningkatan ekspor manufaktur mencapai lebih dari 10%.

Sementara itu, produk tekstil ekspornya naik hingga 8%. Ekspor tekstil Indonesia ke Australia naik menjadi US$ 60,1 juta dari US$ 55,5 juta.

Sektor tekstil dinilai menjadi penting bagi perdagangan Indonesia dengan Australia. "Tekstil adalah komoditas ekspor manufaktur Indonesia dengan pangsa pasar terbesar di Australia, mencapai 10,7%," ujar Atase Perdagangan Canberra, Nurimansyah dalam siaran pers, Rabu (11/7).

Selain itu ekspor sektor industri primer juga mengalami kenaikan. Hal itu didorong oleh peningkatan nilai ekspor pada komoditas kayu olahan, makanan olahan, logam dasar, dan logam mulia dengan pertumbuhan lebih dari 13%.

Pertumbuhan ekspor tertinggi terjadi pada logam dasar yang naik 75,2%. Ekspor industri primer tersebut berkontribusi pada peningkatan ekspor non migas.

"Kontribusi sektor nonmigas periode triwulan I-2018 mencapai US$ 533,7 juta dan sektor migas US$ 134,1 juta," terang Nurimansyah.

Angka tersebut naik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kontribusi ekspor nonmigas pada tahun 2017 mencapai US$ 463,3 juta sementara sektor migas sebesar US$ 126,9 juta.

Kenaikan tersebut mendorong kinerja ekspor Indonesia ke Australia pada triwulan I 2018 meningkat sebesar 13,1%. Peningkatan tersebut juga mengoreksi defisit perdagangan Indonesia dengan Australia sebelumnya.

Nurimansyah bilang defisit perdagangan Indonesia dengan Australia pada triwulan I 2018 sebesar US$ 757,9 juta, turun 3,7% dari periode yang sama tahun 2017 yang sebesar US$ 787 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×