kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditjen Perhubungan Laut lakukan refocusing anggaran 2021 sebesar Rp 3,21 triliun


Kamis, 04 Februari 2021 / 17:00 WIB
Ditjen Perhubungan Laut lakukan refocusing anggaran 2021 sebesar Rp 3,21 triliun
ILUSTRASI. Ditjen Perhubungan Laut lakukan refocusing anggaran 2021 sebesar Rp 3,21 triliun.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memangkas pagu anggaran tahun 2021 sebesar Rp 3,21 triliun. Dengan adanya refocusing tersebut, maka pagu yang awalnya Rp 11,35 triliun menjadi Rp 8,14 triliun.

Direktur Jenderal Hubungan Laut Kemenhub, R. Agus H. Purnomo menuturkan, penghematan dilakukan pada belanja non operasional dari rupiah murni. Adapun dari belanja non operasional yang berasal rupiah murni awalnya Rp 5,17 triliun, setelah direfokusing menjadi Rp 1,96 triliun.

"Akhirnya dari kami di Perhubungan laut anggaran yang bisa dialokasikan untuk belanja non operasional dari Rupiah murni adalah Rp 1,97 murni dari Rupiah murni. Angka ini sepertinya sudah termasuk di dalamnya subsidi perintis, subsidi tol laut dan yang lain termasuk untuk kegiatan lainnya," jelas Agus dalam RDP Ditjrn Perhubungan Laut dengan Komisi V DPR RI pada Kamis (4/2).

Agus melanjutkan, sesuai dengan penetapan arahan penghematan, maka yang dapat dilakukan penghematan seperti belanja honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, bantuan kepada masyarakat yang bukan arahan presiden, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan, peralatan mesin dan lain-lain.

Baca Juga: DRI memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 2020 kontraksi 2,33%

Lebih merinci lagi, pasca refokusing maka masing-masing program, diantaranya program bidang kegiatan lalu lintas angkutan laut semula adalah Rp 2,30 triliun dipangkas menjadi Rp 1,06 triliun. Kemudian bidang kepelabuhanan dari awalnya Rp 3,3 triliun menjadi Rp 2,13 triliun. Kemudian bidang kenavigasian dari awalnya Rp 1,05 triliun menjadi Rp 784 miliar.

"Kemudian di kegiatan keselamatan dan keamanan transportasi laut di bidang perkapalan dan kepelautan anggarannya kan kecil Rp 87 miliar, nah ini tidak dilakukan refocusing karena pentingnya kegiatan ini dan memang anggaran juga tidak besar," jelasnya.

Terakhir refokusing dilakukan pada bidang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan penunjang teknis dari semula Rp 861 miliar di refocusing menjadi Rp 597 miliar. Kemudian di kegiatan dukungan manajemen teknis dan penunjang teknis UPT seperti belanja pegawai belanja operasional serta penunjang teknis dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 3,4 triliun.

Untuk bidang kepelabuhanan Agus menyebut memang mau tidak mau dilakukan refocusing yang cukup signifikan. Maka dengan begitu pihaknya akan melakukan langkah-langkah perubahan dari program yang harusnya single years menjadi multi years.

Baca Juga: Lakukan refocusing, anggaran Kemendag jadi Rp 2,93 triliun untuk tahun 2021

"Kemudian untuk pekerjaan yang bisa dikurangi volumenya kami kurangi, kegiatan yang belum mendesak ditunda di tahun berikutnya. Tapi ini dikecualikan bagi proyek PSN, proyek dukungan pariwisata super prioritas dan program aspirasi dari DPR," ujarnya.

Terkait realisasi Ditjen Perhubungan Laut, Agus menambahkan bahwa tahun 2020 pihaknya berhasil menyerap anggaran 95,98% atau Rp 9,5 triliun dari pagu Rp 9,9 triliun. Serapan tersebut melebihi target yang dicanangkan tahun lalu yaitu 95,37%.

"Tahun 2021 ini kami targetkan 96,15% dan realisasi sampai dengan hari ini kami sudah mencapai 4,69% jadi harapan kami ini terus meningkat sehingga tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu," ungkap Agus.

Selanjutnya: Realisasi naik, Kemenperin serap anggaran Rp 1,98 triliun di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×