kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ditjen Bea Cukai optimistis bisa capai target penerimaan


Selasa, 20 November 2018 / 17:15 WIB
Ditjen Bea Cukai optimistis bisa capai target penerimaan
ILUSTRASI. Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) optimistis bisa memperoleh penerimaan bea dan cukai sesuai dengan target APBN yakni sebesar Rp 194,1 triliun hingga akhit tahun.

Ditjen Bea dan Cukai mencatat, hingga akhir Oktober 2018, penerimaan bea cukai sudah mencapai Rp 144,14 triliun atau sebesar 74,26% dari target APBN. Penerimaan ini tumbuh 13,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dirjen Bea dan Cukai Kemkeu Heru Pambudi mengatakan, pihaknya terus berusaha untuk mencapai target di semua sektor, baik untuk penerimaan bea masuk, cukai dan bea keluar.

"Kita sudah over untuk penerimaan bea cukai, penerimaan bea masuk kita perkirakan bagus, saya kita penerimaan per sektor itu sudah di atasnya, semoga kita stabil atau bisa lebih," tutur Heru, Senin (19/11).

Berdasarkan rincian penerimaan bea dan cukai, penerimaan bea masuk sudah sebesar Rp 32,22 triliun atau sebesar 90,26% dari target APBN.

Penerimaan bea keluar sudah melebihi target di mana realisasinya sebesar 190,1% atau Rp 5,7 triliun dari target Rp 3 triliun. Sementara, penerimaan cukai baru mencapai 68,3% atau sebesar Rp 106,2 triliun dari target Rp 155,4 triliun.

Heru menjelaskan, penerimaan cukai dari tembakau biasanya akan melonjak di akhir tahun. "Biasanya cukai dari tembakau akan dikumpulkan di bulan depan karena pembayarannya itu Desember. Sehingga yang tadinya mendapatkan penundaan 2 bulan, di akhir tahun dibayar semua," jelas Heru.

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapt, dengan adanya pertumbuhan penerimaan bea dan cukai dibandingkan tahun lalu, maka penerimaan bea dan cukai tahun ini bisa menembus 94% hingga 100%. "Biasanya di Desember langsung meloncat realisasinya mengikuti pola musiman," jelas Bhima.

Lebih lanjut Bhima mengatakan, beberapa hal yang menjadi tantangan ekspor crude palm oil mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun lalu, ekspor CPO masih baik sehingga pos bea keluar bisa menolong penerimaan bea cukai. Sementara, penerimaan cukai yang didominasi oleh rokok belum pulih sepenuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×