kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditinggal mudik, permukiman liar akan dibongkar


Jumat, 25 Juli 2014 / 12:58 WIB
Ditinggal mudik, permukiman liar akan dibongkar
ILUSTRASI. Megah Bangun Baja Semesta telah mengajukan permohonan PKPU terhadap Waskita Karya (WSKT) pada Senin (13/2) pekan lalu. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bakal membongkar habis-habisan permukiman liar yang berada di kolong jalan layang dan rel kereta api. Selain itu, pihaknya juga bakal menertibkan permukiman liar yang ada di pinggir jalan inspeksi. Dia siap digugat oleh Komnas HAM.

"Pas Lebaran nanti, pasti banyak yang pulang kampung. Bongkarin saja semua yang ada di sana," kata Basuki, di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (25/7).

Pemprov DKI bakal dibantu sejumlah lembaga negara maupun BUMN untuk menertibkan permukiman dan PKL kumuh. Untuk pembersihan PKL di kolong tol, bakal dibantu oleh personel Kodam Jaya, Kementerian Perhubungan, dan TNI.

Sementara untuk penertiban PKL di rel kereta api bakal dibantu oleh PT KAI. Seusai penertiban, kawasan tersebut akan dibangun ruang terbuka hijau (RTH) yang dilengkapi beberapa fasilitas umum, seperti jalan inspeksi atau tempat olahraga.

Menurut Basuki, penertiban itu akan mengurangi jumlah penduduk di Ibu Kota. Siapa pun, kata dia, boleh ke Jakarta asalkan memiliki modal dan ilmu untuk hidup di Jakarta. Sementara bagi warga yang hanya berniat mengemis dan mendirikan bangunan liar di lahan negara, bakal dibongkar dan dipidanakan.

"Kalau modal dan usahanya pas-pasan, gimana mau hidup di Jakarta? Pergi saja semua keluar dari sini," kata Basuki.

Kendati demikian, Basuki merahasiakan mengenai prioritas wilayah penertiban. Sebab, apabila diberitahu, maka warga tetap akan bertahan. Ia menginstruksikan kepada wali kota masing-masing wilayah untuk menyosialisasikan penertiban tersebut.

"Saya siap digugat HAM-burger," tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×