kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ditawari jabatan oleh Golkar, ini tanggapan JK


Senin, 08 Desember 2014 / 17:21 WIB
Ditawari jabatan oleh Golkar, ini tanggapan JK
ILUSTRASI. Ada beberapa aturan dan batasan yang harus sama-sama disetujui pasangan sebelum memilih open relationship.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA.  Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku belum mendapatkan tawaran secara langsung untuk menjadi ketua dewan pertimbangan Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Partai Golkar yang berlangsung di Jakarta. Menurut Kalla, wacana pengusulan dirinya sebagai ketua dewan pertimbangan itu perlu dipertimbangkan dari segala aspek. Terlebih lagi, Kalla dan Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk lepas dari jabatan politik ketika menjabat presiden dan wakil presiden.

"Tentu semuanya harus dipertimbangkan dari segala aspek, khususnya saya dengan Pak Jokowi sudah punya keputusan untuk tidak aktif di jabatan politik, termasuk para menteri. Menteri-menteri semua keluar dari partai, nonaktif dari partai," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (12/8).

Kendati demikian, Kalla merasa bersyukur karena masih dihargai teman-temannya di Golkar. Usulan menjadikan Kalla sebagai ketua dewan pertimbangan muncul dalam Munas Golkar versi Presidium Penyelamat Partai Golkar yang berlangsung di Ancol, Jakarta. Menurut Ketua Partai Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono, JK juga diundang hadir.

Tidak hanya itu, bahkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Priyo Budi Santoso, sempat mengatakan bahwa Munas IX Golkar versi Presidium Penyelamat Partai Golkar itu telah mendapat dukungan Jusuf Kalla, yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar. Bersama Agung Laksono dan Agus Gumiwang, Priyo mengaku sudah menemui JK untuk meminta pandangan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Munas di Ancol merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie, yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Dalam acara Munas IX di Bali, terbit keputusan pemecatan belasan kader Golkar, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, dan Yorrys Raweyai.

Mereka dianggap melawan keputusan partai dengan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Aburizal. Setelah terpilih sebagai ketua umum dalam Munas IX versi Jakarta, Agung Laksono bahkan menyatakan bahwa partainya tak ingin lagi bergabung dalam Koalisi Merah Putih, yang selama ini memang memosisikan diri sebagai oposisi bagi pemerintahan Jokowi-JK. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×