kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dishub DKI ikut transparan soal anggaran


Selasa, 10 September 2013 / 11:21 WIB
Dishub DKI ikut transparan soal anggaran
ILUSTRASI. Ilustrasi aplikasi Gredu, aplikasi pendidikan dan sekolah untuk anak


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama membuka keuangan Jakarta menjadi setransparan mungkin kepada warganya. Contoh nyata yang diberikan oleh dua pemimpin Jakarta ini diikuti oleh Dinas Perhubungan.

Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, yang sudah menjabat sejak era Fauzi Bowo, berani blakblakan membuka anggaran proyek besar senilai Rp 1.734.868.075.787 terkait revitalisasi 15 terminal.

"Semuanya kita buka, enggak ada yang kita tutup-tutupi," ujar Udar Pristono di Balaikota, Senin (9/9/2013) lalu.

Udar pun memerinci pembiayaan revitalisasi terminal di Jakarta tersebut:
1. Terminal Manggarai, Jakarta Selatan, menggunakan combination concept, luas: 3.968 meter persegi, estimasi biaya Rp 12.553.146.659, menggunakan anggaran single years.

2. Terminal Kota Tua Jakarta, Jakarta Barat, menggunakan pedestrian crossing concept, luas: 3.832 meter persegi, estimasi biaya Rp 9.022.419.500, menggunakan anggaran single year.

(Kedua terminal tersebut akan menjadi yang pertama dibangun sebagai contoh untuk bangunan terminal yang lain).

3. Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menggunakan mezanine concept, luas: 141.000 meter persegi, estimasi biaya Rp 871.688.737.000, menggunakan anggaran multiyears.

4. Terminal Kalideres, Jakarta Barat, menggunakan mezanine concept, luas 35.345 meter persegi, estimasi biaya Rp 248.000.000.000, menggunakan anggaran multiyears.

5. Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, menggunakan mezanine concept, luas 34.996 meter persegi, estimasi biaya Rp 263.697.720.000, menggunakan anggaran multiyears.

6. Terminal Muara Angke, Jakarta Utara, menggunakan pedestrian crossing concept, luas 1.266 meter persegi, estimasi biaya Rp 8.000.000.000, menggunakan anggaran single year.

7. Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, menggunakan pedestrian crossing concept, luas 10.963 meter persegi, estimasi biaya Rp 26.862.907.129, menggunakan anggaran single year.

8. Terminal Klender, Jakarta Timur, menggunakan pedestrian crossing concept, luas 3.675 meter persegi, estimasi biaya Rp 11.716.370.000, menggunakan anggaran single year.

9. Terminal Ragunan, Jakarta Selatan, menggunakan pedestrian crossing concept, luas 500 meter persegi, estimasi biaya Rp 9.000.000.000, menggunakan anggaran single year.

10. Terminal Grogol, Jakarta Barat, menggunakan combination concept, luas 14.283 meter persegi, estimasi biaya Rp 55.874.023.000, menggunakan anggaran single year.

11. Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menggunakan pedestrian crossing concept, luas 6.460 meter persegi, estimasi biaya Rp 50.738.000.000, menggunakan anggaran single year.

12. Terminal Pasar Senen, Jakarta Pusat, menggunakan combination concept, luas 8.675 meter persegi, estimasi biaya Rp 72.179.000.000, menggunakan anggaran single year.

13. Terminal Pinang Ranti, Jakarta Timur, menggunakan combination concept, luas 23.731 meter persegi, estimasi biaya Rp 42.184.596.000, menggunakan anggaran single year.

14. Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan combination concept, luas 5.373 meter persegi, estimasi biaya Rp 5.235.656.500, menggunakan anggaran single year.

15. Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, menggunakan mezanine concept, luas 11.958 meter persegi, estimasi biaya Rp 48.295.500.000, menggunakan anggaran single year.

Revitalisasi 15 terminal bus DKI tersebut telah memasuki tahap awal, yaitu detail engineering design (DED). Rencananya, tahap lelang konstruksi akan dilaksanakan pada awal tahun 2014 dan diperkirakan akan rampung dua tahun lagi, yakni pada 2016.

Sesuai arahan Gubernur DKI Joko Widodo, gaya arsitektur eksterior terminal tersebut adalah gaya kolonial Belanda. Adapun interiornya akan dibuat campuran antara gaya khas Betawi dan modern. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×