Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kabar duka dari PT Pupuk Kujang. Direktur Utama PT Pupuk Kujang Bambang Eka Cahyana meninggal dunia, Jumat, 3 April 2020 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.
Kabar yang masuk ke kontan.co.id. Bambang meninggal karena sakit asam lambung yang menekan jantung.
Kabar duka: Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Bambang Eka Cahyana, yg juga alumni Fakultas Kehutanan UGM meninggal krn sakit asam lambung sekitar sejam yg lalu. Kabar dr keluarganya dan Kementerian BUMN. Ikut berduka cita.
Jejak rekam Bambang yang terekam di kontan.co.id lumayan panjang. Kontan acap mewawancarai Bambang.
Sebelum di Pupuk, Bambang adalah direktur utama PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I). Kerja keras yang menjadikan pria kelahiran Bantul 15 Mei 1967 ini sejatinya tak pernah bercita-cita berkarit di pelayaran.
Ia awalnya bercita-cita membangun karier di perusahaan perhutanan. Maka setelah lulus dari Universitas Gadjah Mada tahun 1991, ia mendaftar ke Perum Perhutani. Bambang berharap bisa berkarir di perusahaan perhutanan.
Namun bisikan dari seorang teman baiknya mengubah haluan karier, bahkan hidup, Bambang. Ia justru berlabuh menjadi orang pelayaran, hingga menjadi orang top di perusahaan pelabuhan.
Bambang diterima dan bekerja di Perum Perhutani Unit I di Jawa Timur sebagai staf biro satuan pengawas internal (SPI). Kala itu ia masih berstatus sebagai calon pegawai dengan gaji sebesar Rp 450.000 per bulan. Setelah bekerja kurang lebih satu tahun, ia bertemu salah seorang temannya yang sudah bekerja di PT Unilever Indonesia Tbk.
Kedua teman lama itu pun berbagi cerita tentang karier masing-masing, termasuk besaran gaji. Tapi betapa terkejutnya Bambang ketika mendengar temannya memperoleh gaji Rp 5 juta pada tahun 1991. "Saya membandingkan dengan gaji saya yang tak seberapa, mereka lebih dari 10 kali lipatnya," kata Bambang mengenang saat bertemu kontan.co.id beberapa wakti lalu.
Bambang juga sempat berkarir di PT Samudera Indonesia Tbk. Perjalanan kariernya di Samudera Indonesia terbilang cepat. Hanya setahun bekerja, ia diangkat menjadi Manager Terminal di Tanjung Priok. Perjumpaannya dalam urusan bisnis juga terjadi saat di Samudera Indonesia, saat tender yang diakan di Pelindo IV.
Dari situ, Bambang mulai berkenalan dengan pemerintah. Ia mempresentasikan program mereka ke Menteri BUMN yang saat itu dijabat Sofyan A. Djalil..
Ini pula yang membuat Bambang kemuduan dilirik untuk memimpin Pelindo I. Tahun 2009, Bambang diminta Sofyan ikut tes masuk ke Pelindo I
Kemudian pada April 2019 menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang II yang membawahi Maritim. Lalu, pada 15 Oktober 2019 beliau diangkat menjadi Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, seluruh manajemen dan karyawan Pupuk Indonesia Grup berduka cita atas kepergian almarhum Bambang Eka. Apalagi, Bambang juga dikenal sebagai pemimpin yang baik.
"Beliau wafat pada Jumat pagi, 3 April 2020 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. Beliau merupakan sosok pemimpin yang dikenal gigih, inovatif dan profesional," kata Aas.
Selamat jalan Pak Bambang!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News