kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dirjen Pajak Beberkan Bukti Perekonomian Indonesia Bergeliat pada Semester I 2022


Selasa, 02 Agustus 2022 / 15:24 WIB
Dirjen Pajak Beberkan Bukti Perekonomian Indonesia Bergeliat pada Semester I 2022
ILUSTRASI. Petugas layanan pajak sedang memberikan pelayanan kepada warga di KPP Pratama Tanah Abang, Jakarta, Kamis (28/7/2022). Dirjen Pajak beberkan bukti perekonomian bergeliat pada semester I-2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan bukti-bukti bahwa perekonomian Indonesia makin bertumbuh pada semester I-2022.

Hal ini bisa dilihat dari penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN), baik dalam negeri maupun impor pada paruh pertama tahun 2022.

Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu, Suryo Utomo, mengungkapkan, penerimaan PPN dalam negeri pada semester I-2022 berhasil tumbuh 32,2% year on year (yoy). Pun penerimaan PPN impor pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 40,3% yoy.

“Pertumbuhan yang baik ini kami gunakan sebagai indikator bahwa perekonomian bergerak dari waktu ke waktu. Penerimaannya lebih kuat dari tahun 2021, dan bahkan penerimaan pada kuartal II-2022 lebih kuat dari kuartal I-2022,” tutur Suryo saat ditemui awak media di kantor Ditjen Pajak pusat, Selasa (2/8). 

Baca Juga: Sejumlah Emiten Otomotif Ini Raih Kinerja Apik pada Semester 1-2022

Pertumbuhan PPN dalam negeri ini menunjukkan bahwa permintaan dalam negeri memang bergeliat. Sedangkan PPN impor menunjukkan kenaikan, baik itu untuk kebutuhan barang modal maupun untuk bahan baku. Kenaikan ini sebagai tanda pertumbuhan produksi dalam negeri. 

Ke depan, pemerintah mematok target penerimaan PPN sekaligus PPnBM sebesar Rp 599 triliun. Sayangnya, ini turun dari outlook sebelumnya dalam Perpres 98/2022 yang sebesar Rp 639 triliun. 

Suryo bilang, ini merupakan bentuk kewaspadaan pemerintah terkait ketidakpastian yang tengah melingkupi prospek perekonomian global, yang juga bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Baca Juga: Kemenhub Bebaskan Tarif Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Terbang

“Melihat ketidakpastian, kami ini optimistis tetapi tetap waspada. Karena namanya penerimaan pajak ini kan wujud dari ekonomi. Namun, perkiraan akan kami update dari waktu ke waktu,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×