kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diplomasi Indonesia ke Jepang Diharapkan Berdampak Positif pada Perekonomian


Jumat, 29 Juli 2022 / 16:40 WIB
Diplomasi Indonesia ke Jepang Diharapkan Berdampak Positif pada Perekonomian


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JALARTA. Diplomasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam melobi perusahaan Jepang agar mau berinvestasi di Indonesia mendapat apresiasi. Upaya tersebut dinilail sebagai bagian keseriusan pemerintah Indonesia dalam menarik investasi ke Tanah Air dan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pngamat dan Akademisi Universitas Esa Unggul, Iswadi, mengatakan, diplomasi Ekonomi Indonesia dalam melobi Jepang diharapkan dapat menambah investasi di Indoensia.

“Kita sampaikan penghargaan tinggi atas upaya Indonesia berdiplomasi ekonomi khususnya yang dilakukan Menko Airlangga di Jepang,”  ujar Iswadi dalam keterangannya, Jumat, 29 Juli 2022.              

Pembina Yayasan Al-Mubarrak Fil-Ilmi tersebut, mengatakan sambutan Gubernur Japan Bank for International Corporation (JBIC) Hayashi yang cukup hangat karena Indonesia merupakan negara sangat strategis dan merupakan customer terpenting bagi JBIC. Mereka juga senang karena bisa bertemu dengan pemerintah untuk membahas investasi sektor kesehatan dan pangan ke Negara Indonesia. 

Baca Juga: Kunjungi Korea Selatan, Presiden Jokowi Kantongi Komitmen Investasi Rp 100,69 Triliun

Iswadi berharap pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Gubernur JBIC yang baru Nobumitsu Hayashi digelar di Hotel Imperial Tokyo, Jepang, Senin (25/7/2022 akan berdampak positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.           

Menurut Iswadi,  diplomasi Indonesia ke Jepang ini bisa menarik investor energi baru terbarukan (EBT). Sebab, Indonesia tidak dapat berjalan sendirian tanpa dukungan negara lain.  “Indonesia yang mempunyai populasi dan ukuran ekonomi terbesar di kawasan sangat tepat untuk menjadi prioritas utama JBIC," kata Iswadi.

Sebelumnya Airlangga  melakukan pertemuan dengan Gubernur JBIC yang baru Nobumitsu Hayashi digelar di Hotel Imperial Tokyo, Jepang, Senin (25/7/2022). Dalam pertemuan tersebut,  Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Pertemuan selama hampir 2 jam itu berlangsung dengan pembahasan yang lebih fokus kepada berbagai proyek JBIC yang ada di Indonesia. Mengawali pertemuan,  Airlangga menyampaikan bahwa JBIC berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia sebagai sumber pendanaan maupun penasihat dalam berbagai proyek infrastruktur.

Baca Juga: Jepang Siap Beri Utang ke Indonesia Sebesar Rp 4,8 Triliun ke Indonesia

JBIC setiap tahun membuat survei atas perusahaan manufaktur Jepang yang melakukan bisnis di luar Jepang (Survey on Overseas Business Operations by Japanese Manufacturing Companies). JBIC memiliki spesialisasi yang salah satunya adalah pembiayaan di sektor energi. 

“Beberapa proyek infrastruktur utama seperti Pembangkit Listrik Tanjung Jati-B, Jawa 1, dan pembangkit panas bumi Sarula dan Muara Laboh, serta proyek LNG Tangguh. Proyek-proyek ini menyediakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi Indonesia.” ujar Airlangga. 

Airlangga menambahkan bahwa fokus Indonesia untuk dua tahun ke depan adalah memulihkan ekonomi dan kembali mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan, yang salah satunya didukung oleh ketersediaan infrastruktur energi. 

Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah konkret untuk melaksanakan transisi energi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mencapai Nationally Determined Contributions (NDC) pengurangan emisi karbon 29 persen pada 2030.

Gubernur JBIC Hayashi menyampaikan,Indonesia negara sangat strategis dan merupakan customer JBIC terpenting. "Karena itu saya sangat berbahagia bisa bertemu langsung dengan Menko Airlangga dan Menteri Agus. JBIC akan lebih mendorong peningkatan nilai dari investasi yang sudah ada,” terang Gubernur Hayashi.

Baca Juga: Bertemu Para CEO Korea Selatan, Jokowi: Kalau Ada Kendala Sampaikan ke Saya

Pada kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berharap agar ada proyek-proyek industri manufaktur yang besar di Indonesia dapat didukung oleh JBIC.

Gubernur Hayashi menyambut baik harapan Agus dan menjanjikan akan terus mendukung investasi perusahaan Jepang di industri manufaktur, khususnya sektor otomotif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×