Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korea Selatan berakhir manis. Dalam pertemuan yang diadakan Jokowi dengan CEO dan pimpinan perusahaan besar asal Korea Selatan di Seoul, setidaknya 10 perusahaan tersebut berminat menaruh investasi baru maupun berencana melakukan perluasan investasi di Indonesia.
Tercatat, adanya minat maupun rencana perluasan investasi dari Korea Selatan mencapai US$ 6,72 miliar atau setara dengan Rp 100,69 triliun.
Atas komitmen tersebut, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada para pimpinan perusahaan Korea Selatan yang hadir atas investasi yang telah dilakukan di Indonesia. Saat ini, investasi Korea Selatan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Sama seperti ketika kunjungan ke Jepang, Jokowi juga meminta para pemimpin perusahaan dapat menghubungi langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM saat ditemui kendala di lapangan.
"Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tetapi apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi, kalau ada masalah. Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (28/7).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan, selain memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia, Kementerian Investasi/BKPM akan memastikan bahwa investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal melalui kolaborasi yang dilakukan.
Baca Juga: Bertemu Para CEO Korea Selatan, Jokowi: Kalau Ada Kendala Sampaikan ke Saya
“Saya selalu tekankan kepada seluruh investor yang masuk agar berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM yang ada di daerah. Kita dorong mereka untuk maju bersama dan ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah,” ujar Bahlil.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia serius dalam menarik investasi berkualitas sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.
Kim Hag-dong, CEO Posco menyampaikan bahwa saat ini Posco berinisiasi untuk memulai investasi tahap kedua yaitu pabrik baja terintegrasi yang akan memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik, dengan rencana nilai investasi sebesar US$ 3,5 miliar.
Posco optimis rencana investasi tersebut dapat memperluas lapangan kerja dan berkontribusi dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia dan Korea Selatan.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar rencana investasi tersebut berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Kami ucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan, terutama kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendukung proyek kami,” ucap Kim Hag-dong.
Sementara itu, Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO Lotte Chemical mengungkapkan, proyek investasinya dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan perhatian dari Pemerintah Indonesia dengan dibangunnya kompleks petrokimia di Cilegon.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) dan Posco Tandatangani Investasi Senilai US$ 3,5 Miliar
Sebelumnya, investasi Lotte Chemical mengalami kendala di lapangan hingga proyeknya tertunda selama 4 tahun dan dapat berjalan kembali atas adanya dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Investasi/BKPM. Kim menyampaikan, perusahaannya saat ini ingin berkontribusi dalam penciptaan hirilirasi di Indonesia dan melengkapi rantai pasok industri di dalam negeri.
“Dengan adanya perusahaan kami di Indonesia, kami harap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat. Untuk itu, kami siap untuk mendengar apa saja yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui kesempatan ini, saya harapkan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia dan saya harap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Kim Gyo-hyun.
Data Kementerian Investasi/BKPM, Korea Selatan saat ini menempati peringkat ke-5 dalam realisasi investasi di Indonesia berdasarkan negara yakni US$ 9,08 miliar, untuk periode 2017 sampai dengan semester pertama 2022.
Nilai tersebut didominasi oleh investasi pada sektor manufaktur yaitu industri kendaraan bermotor yang mencapai US$ 1,7 miliar; disusul oleh sektor listrik, gas, dan air sebesar US$ 1,35 miliar; industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam sebesar US$ 0,92 miliar; industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar US$ 0,86 miliar; serta industri kimia dan farmasi sebesar US$ 0,85 miliar.
Sebagai informasi, 10 pimpinan perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu CEO of Posco Kim Hag-dong, Vice Chairman/CEO of Lotte Chemical Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO of LG Corp Brian Kwon, Chairman of CJ Group Sohn Kyung-Sik, Chairman of LS Group Koo Ja-Eun, Vice Chairman/CEO of GS E&C Lim Byeong-yong, CEO of Samsung Electronics Roh Tae-moon, CEO of LX Holdings Roh Jin-seo, Chairman of Taekwang Park Joo-hwan, Chairman of KCC Glass Mong-ik Chung, serta turut hadir Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News